5 Berita Terpopuler: Giliran FPI dan PA 212 yang Demo, Ferdinand Tinggalkan Demokrat, Berani Paksa Jokowi?

Senin, 12 Oktober 2020 – 07:00 WIB
Ferdinand Hutahaean hengkang dari Partai Demokrat. Foto: JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Selamat hari Senin pembaca setia JPNN.com, semoga semuanya dalam keadaan sehat selalu. Jangan lupa ya pakai masker saat bepergian dan jaga kebersihan diri selalu. Inilah lima berita terpopuler di JPNN.com hingga pagi ini: 

 

BACA JUGA: Wah, Sejumlah PNS, Anak Buah Bu Risma Diduga jadi Anggota Pemenangan Eri-Armuji

1. Ferdinand Hutahaean Tinggalkan Partai Demokrat

Ferdinand Hutahaean menyatakan pengunduran diri dari Partai Demokrat (PD), setelah memperlihatkan sikap berbeda dengan Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY soal RUU Cipta Kerja.

BACA JUGA: Pria 44 Tahun itu Mengganas, Menyetubuhi Remaja dengan Imbalan Uang Rp 20 Ribu

Pengunduran diri ini disampaikan secara terbuka oleh Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat itu melalui Twitter, Minggu (11/10) pagi.

Lewat unggahannya itu, Ferdinand menyampaikan, kalau sekarang dia akan pergi dari Partai Demokrat, itu juga karena soal prinsip dan keyakinan politik, yakni jalan politik kebangsaan yang dia yakini.

BACA JUGA: Tak Ingin Punya Bayi Perempuan, Suami Tega Belah Perut Istri yang Hamil

Baca selengkapnya, klik link di bawah :

Beda Sikap dengan AHY, Ferdinand Hutahaean Tinggalkan Partai Demokrat

 

2. Berani Memaksa Jokowi Berubah Pikiran?

 Anggota DPD RI Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan, munculnya desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Perppu untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) yang telah disetujui DPR menjadi UU, merupakan hal konyol.

Menurut Jimly, peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau Perppu itu tidak akan bisa terbit.

Sebab, UU Ciptaker yang ditolak oleh buruh, mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat, lahir atas kemauan Presiden Jokowi.

Baca selengkapnya, klik link di bawah :

Berani Memaksa Jokowi Berubah Pikiran? Itu Bodoh dan Konyol

 

3. Ganjar: Saya Minta Bantuan, Tolong Mari Hentikan Kerumunan Itu

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima informasi akan adanya aksi demo dari para buruh di Semarang, Senin (12/10) besok. Karena itu, Ganjar meminta agar semua pihak memahami kondisi pandemi COVID-19.

Ganjar pun mengaku sudah berdiskusi termasuk dengan buruh, terutama meminta bantuan agar meminimalisir terjadinya kerumunan yang berpotensi penularan virus corona. Sebab, saat ini pandemi COVID-19 masih ada.

Selengkapnya, klik link di bawah :

Buruh Jateng akan Demo RUU Cipta Kerja Lagi, Ganjar: Saya Minta Bantuan, Tolong Mari Hentikan Kerumunan Itu

 

4. Mahasiswa Dilarang Demo, Tetapi Kampus Disuruh Sosialisasi UU Omnibus Law

engamat dan Praktisi Pendidikan Satriwan Salim mengkritisi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang meminta mahasiswa tak ikut demonstrasi.

Kampus pun diinstruksikan untuk sosialisasi UU Omnibus Law. 

Kampus diminta sosialisasi UU Cipta Kerja justru mengandung kontradiksi yang mendalam. Sebab Draf Final UU Ciptaker saja tak bisa diakses oleh kalangan akademisi, aktivis masyarakat sipil, bahkan oleh publik umumnya hingga sekarang. Apalagi ditambah keterangan DPR jika draf tersebut belum final.

Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :

Aneh, Mahasiswa Dilarang Demo, Tetapi Kampus Disuruh Sosialisasi UU Omnibus Law

 

5. Giliran FPI, PA 212, dan GNPF Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama dengan GNPF Ulama berencana menggelar aksi turun ke jalan pada Selasa (13/10) nanti.

Tuntutan mereka sama seperti aksi yang digelar buruh dan mahasiswa Kamis (8/10) lalu, yakni menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin membenarkan adanya aksi demo tersebut. Menurut dia, aksi digelar oleh Anak NKRI yang di dalamnya ada FPI, PA 212, dan GNPF Ulama.

Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :

Giliran FPI, PA 212, dan GNPF Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Berapa Jumlah Massa yang Dikerahkan?

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler