5 Fakta Heboh Varian Delta AY.4.2, Silakan Fokus yang Terakhir, Waspadalah!

Selasa, 09 November 2021 – 15:29 WIB
Vaksinasi COVID-19 bisa mencegah penularan Varian Delta AY.4.2. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penanggung Jawab PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi munculnya Covid-19 varian Delta AY.4.2.

Berikut sejumlah fakta terkait COVID-19 varian Delta Plus AY.4.2.

BACA JUGA: Delta AY 4.2 Varian Baru Covid-19 Lebih Ganas, Pak Luhut Siapkan Langkah Tegas

1. Varian Delta AY.4.2 Sudah Ditemukan di Malaysia

Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan bahwa telah ditemukan dua kasus pertama COVID-19 subvarian Delta AY.4.2 di Malaysia.

BACA JUGA: COVID-19: Ada Klaster Sekolah di 20 Daerah Ini saat PTM Terbatas

"Kasus impor pelajar Malaysia yang pulang dari Inggris ini telah dideteksi di pintu masuk internasional Bandara KLIA," ujar Dirjen Kesehatan KKM, Dr Noor Hisham Abdullah dalam keterangannya di Putrajaya, Sabtu (6/11).

"Varian AY.4. adalah salah satu lineage Delta di mana pada masa ini terdapat lebih dari 75 jenis lineage berasal dari delta," katanya.

BACA JUGA: Mas Gibran Kecewa, Meninggalkan Mobil Dinas di SDN Nusukan Barat 113

Noor mengatakan salah satu garis keturunan AY.4 adalah Varian AY.4.2, yang juga dikenali sebagai "Delta Plus".

Varian AY.4.2 tersebut mempunyai dua mutasi tambahan pada protein spike yaitu Y145H dan A222V.

Lembaga Keselamatan Kesehatan Inggris pada 20 Oktober 2021 telah menetapkan AY.4.2 sebagai varian di bawah penyelidikan (VUI).

2. Vaksinasi Bisa Cegah Penularan Varian Delta Plus

"Untuk informasi vaksin yang digunakan sekarang masih efektif terhadap varian ini dan langkah-langkah seperti karantina, pengujian, dan sebagainya yang dijalankan dapat membantu mengurangi resiko penularan varian ini di Malaysia terutama di pintu masuk internasional," kata Noor.

3. Delta Plus AY.4.2 Belum Ditemukan di Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya belum mendeteksi subvarian Delta AY.4.2 di Indonesia, tetapi harus diwaspadai karena sudah ditemukan di Malaysia.

"Kami juga melaporkan mengenai perkembangan deteksi varian AY.4.2 sudah sampai di Malaysia, tetapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang," ujar Menkes Budi dalam keterangan pers yang diikuti secara virtual di Jakarta, Senin (8/11).

4. Pintu Kedatangan dari Luar Negeri Diperketat

Menkes Budi mengatakan pemerintah akan bergerak cepat dalam menahan masuknya virus tersebut dengan memperketat seluruh pintu kedatangan dari luar negeri.

Terlebih lagi banyak warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan pulang pergi dari dan ke Malaysia, sehingga upaya mitigasi harus cepat dilakukan.

"Apalagi ini sudah di Malaysia, banyak orang Indonesia pulang pergi dari Malaysia baik darat, laut, dan udara. Ini nanti akan kita tingkatkan penjagaannya agar kita bisa menahan masuknya potensi varian yang baru ini ke Indonesia," kata Menkes Budi Gunadi.

Malaysia merupakan negara tetangga Indonesia yang berjarak relatif dekat.

"Jadi masuk di Batam (Kepulauan Riau) itu banyak, di Entikong (Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat) itu banyak sekali dari sana dan terus terang kita masuknya Delta juga dari Pekerja Migran Indonesia (PMI)," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPR RI di Jakarta, Senin (8/11).

Selain meningkatkan pelacakan virus lewat mesin genom sequencing, Budi mengatakan seluruh kawasan perbatasan negara pun perlu dijaga ketat personil TNI-Polri maupun petugas terkait.

"Semua wilayah perbatasan kita, bandar udara, dari laut dan dari darat itu kita jaga ketat kerja sama dengan TNI dan Polri dan kita perbanyak laboratorium genom sequencing untuk bisa mendeteksi adanya varian-varian baru," katanya.

5. Varian Delta AY.4.2. Lebih Ganas

Penanggung Jawab PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan subvarian Covid-19 bernama Delta AY 4.2 sudah menyebar di Malaysia.

Menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi itu pun meminta masyarakat Indonesia mewaspadai potensi varian Delta AY.4.2 masuk dari negeri jiran.

"Jangan ada pikiran kami tidak konsisten. Strategi kami, taktik kami, akan selalu bermuara pada Covid-19 ini," kata Luhut dalam konferensi pers virtual seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Senin (8/11).

Mantan tentara itu menyebut Delta AY 4.2 lebih ganas 15 persen dibandingkan varian Covid-19 saat ini.

Oleh karena itu, Luhut memastikan pemerintah akan berupaya untuk mencegah subvarian tersebut masuk ke Tanah Air.

"Saya akan tegas mengatakan, kami akan menyesuaikan atau antisipasi perilaku dari Covid-19 ini," ujar Luhut Binsar. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler