jpnn.com, SURAKARTA - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meninggalkan mobil dinasnya di salah satu Sekolah Dasar (SD), Selasa (9/11) pagi.
Mobil berpelat nomor AD 1 A itu terparkir menghadap selatan membelakangi ruang kelas di halaman SD Negeri Nusukan Barat 113 Surakarta.
BACA JUGA: Saka Guru Masjid Agung Surakarta Dimakan Rayap, Takmir Menghadap Gibran, Ini Hasilnya
Dengan demikian, Gibran telah meninggalkan mobil dinasnya sebanyak 4 kali, yakni di Makam Mojo, SMK Batik 2 Surakarta, SMK N 2 Surakarta, dan terakhir di SD N Nusukan Barat 113 Surakarta.
Ditemui di Balai Kota Surakarta Gibran mengatakan dirinya sengaja meninggalkan mobil dinasnya lantaran murid dan guru di sekolah tersebut tidak menggunakan masker saat melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
BACA JUGA: Menonton Konser Endah Laras, Mas Gibran Kena Prank, Penonton Riuh
"Guru dan siswanya enggak pakai masker. Kebetulan saya lewat sana sebelum saat perjalanan ke Balai Kota," ungkapnya.
Mas Gibran secara tegas menekankan pelaksanaan PTM harus dilaksanakan sesuai standard operating procedure (SOP).
Gibran pun menyoroti guru yang seharusnya memberikan contoh pada muridnya.
"Ini yang penting gurunya. Kalau guru tidak memberikan contoh muridnya juga bakal seenaknya. Kita tunggu hasil swabnya aja," ungkapnya.
Saat mencoba mengonfirmasi ke pihak sekolah, pihak sekolah enggan memberikan keterangan tersebut. Menurut salah satu guru, Kepala Sekolah sedang tidak berada di tempat.
Berdasarkan keterangan Lurah Nusukan Utik Sri Wahyuni saat dihubungi wartawan sekitar pukul 11.30, dirinya membenarkan adanya swab test untuk murid dan guru di sekolah tersebut.
"Kalau informasinya apakah yang tidak pakai masker murid atau guru saya tidak tahu. Pas kejadian saya tidak di lokasi, saya sampai ke lokasi Pak Wali sudah pergi dan sedang dilakukan swab," jelasnya.
Utik menyebut ada sekitar 60 orang yang terdiri dari guru dan murid harus menjalani swab test. Hasil tes menyatakan semuanya negatif COVID-19.
"Saya sudah konfirmasi ke Kepala Puskesmas. Semua yang datang hari ini ke sekolah di-swab dan hasilnya negatif," jelasnya.
Menurut Utik, sebelum sidak ke SD Nusukan, sekitar pukul 08.30 Mas Gibran sempat mengunjungi SD Muhammadiyah 3 Surakarta. Namun tidak hanya kejadian seperti di Nusukan.
"SD Muhammadiyah tadi di-swab cuma hanya untuk skrinning saja. Kalau untuk penghentian PTM itu nanti kewenangan dari Dinas Pendidikan," pungkasnya. (mcr21/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Romensy Augustino