5 Hal yang Perlu Diketahui soal Gigitan Nyamuk

Jumat, 26 September 2014 – 09:07 WIB

jpnn.com - NYAMUK tidak hanya menjengkelkan dengan gigitan yang perih tetapi juga hewan kecil ini adalah pembunuh yang berbahaya. Cukup dengan satu gigitan sudah dapat menularkan penyakit dan nyamuk juga termasuk jenis hewan yang sangat susah untuk diberantas karena memiliki siklus perkembangbiakan yang sangat cepat. 

Sehingga tidak berlebihan jika pada hari kesehatan sedunia yang diperingati pada 7 April 2014 kemarin WHO dan Kementerian kesehatan mencanangkan upaya untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.

BACA JUGA: Pekerja Shift Lebih Berisiko Kena Diabetes

Tapi berapa banyak yang anda benar-benar tahu tentang nyamuk dan risiko yang mereka bawa? Berikut beberapa fakta ilmiah mengenai gigitan nyamuk

1. Tidak semua nyamuk menggigit

BACA JUGA: Apa Itu Batuk Croup?

"Ada sekitar 170 spesies nyamuk berbeda di Amerika Utara (dan 3.500 di seluruh dunia), tetapi tidak semua dari mereka menggigit manusia. Dari semuanya, hanya betina yang merupakan pengisap darah, mereka menggunakan protein didalam darah untuk memproduksi telur. Ada dua spesies yang bertanggung jawab sebagai penyebar penyakit di Amerika Serikat: Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang pada umumnya dikenal sebagai nyamuk macan Asia karena garis-garis hitam dan putih.

Tidak begitu jelas apakah mereka (nyamuk) tertarik pada golongan darah tertentu," kata peneliti dan direktur medis dari Program Sistem Medis Pengendalian Infeksi Universitas Loyola dan penasihat Asosiasi Manajemen Hama Nasional, Jorge Parada, MD, seperti dilansir laman Fox News, Jumat (25/9).

BACA JUGA: Bordir Seksi dan Simpel, Hapus Kesan Tua dan Ketinggalan Zaman

“Penelitian telah mengklaim bahwa orang-orang dengan tipe darah O digigit lebih dari orang-orang dengan tipe A atau tipe B, namun temuan ini masih diperdebatkan,” kata Dr Parada. Sedikit bukti bahwa mengenakan pakaian gelap akan lebih menarik nyamuk, seperti yang umum diyakini.

2. Tidak begitu jelas apakah nyamuk tertarik pada golongan darah tertentu

“Penelitian telah mengklaim bahwa orang-orang dengan tipe darah O digigit lebih sering dari orang-orang dengan tipe A atau tipe B, namun temuan ini masih diperdebatkan,” kata Dr Parada. 

Sedikit bukti bahwa mengenakan pakaian gelap akan lebih menarik nyamuk, seperti yang umum diyakini.

3. Tapi kita tahu mereka menyukai CO 2

Lebih mungkin, nyamuk tertarik terhadap orang-orang yang menghembuskan tingkat karbon dioksida yang lebih tinggi, seperti wanita hamil atau peminum bir. "Nyamuk menemukan inang (host) dengan mendeteksi panas tubuh dan sinyal kimia,” kata Dr Parada. 

“Ada kemungkinan bahwa faktor-faktor ini berkontribusi terhadap peningkatan produksi karbon dioksida, sehingga memudahkan nyamuk untuk merasakan kehadiran manusia.”

4. Beberapa orang merasakan gatal yang lebih dari yang lain

Hampir semua orang akan merasakan gatal akibat gigitan nyamuk, meskipun bisa lebih buruk bagi orang-orang tertentu yang punya kecenderungan untuk mengembangkan benjolan yang lebih menonjol atau gatal-gatal yang berlebihan. Rasa gatal diakibatkan pelepasan histamin dalam tubuh kita dalam menanggapi air liur nyamuk yang disuntikkan saat mereka minum darah kita. 

5. Menggaruk area gigitan membuat gatal lebih buruk

Jika anda dapat menahan, cobalah untuk tidak menggaruk area benjolan gatal. Hanya mengakibatkan reaksi air liur nyamuk tersebut dan meningkatkan respon histamin pada tubuh anda, sehingga membuat rasa gatal semakin parah. Selain itu, menggaruk secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi kulit yang dapat menyebabkan infeksi. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjadikan Hasil Jepretan Ponsel tak Kalah DSLR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler