jpnn.com, JAKARTA - Wabah virus Corona atau Covid-19 yang terus meningkat hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia membuat masyarakat resah. Sayangnya, di tengah keresahan masyarakat, ada saja oknum atau pihak yang justru memberikan informasi yang tidak valid mengenai virus corona.
Padahal, informasi yang salah atau hoaks tersebut bisa menambah waswas, bahkan dapat menimbulkan rasa takut dan panik di tengah-tengah masyarakat.
BACA JUGA: Siber Bareskrim Tindak Lima Kasus Penyebaran Hoax Corona
Dalam keterangan tertulis Facebook, Senin (30/3), memamg saat ini hampir semua instansi seperti Kementerian, Kepolisian hingga perusahaan teknologi terus memerangi penyebaran informasi hoax di internet.
Jika Anda masih bingung membedakan berita hoaks, kali ini Facebook memberikan lima langkah agar masyarakat dapat terhindar dari informasi yang salah tentang virus corona di internet:
BACA JUGA: Instagram Luncurkan Fitur Baru untuk Berantas Berita Hoax
1. Bersikaplah skeptis terhadap judul
Misinformasi atau berita palsu seringkali memiliki judul bombastis dengan huruf kapital dengan tanda seru. Jika judulnya kelihatannya mengejutkan dan tidak dapat dipercaya, maka kemungkinannya itu berita palsu alias hoaks.
BACA JUGA: Begini Cara Pemerintah Ajak Tokoh Adat Tangkal Hoax
Perhatikan alamat situs atau URL berita. Alamat situs atau URL palsu seringkali dibuat mirip aslinya dengan memberikan sedikit perubahan, semisal mengganti huruf kapital “I” dengan huruf kecil “I” atau mengganti nol “0” dengan “o”.
Jika Anda kurang yakin, Anda dapat membuka jendela browser yang baru dan masuk ke dalam situs yang sebenarnya untuk membandingkan URL dengan sumber terpercaya.
2. Perhatikan baik-baik URL dan isi halaman beritanya
Pastikan berita tersebut ditulis oleh sumber yang terpercaya memiliki reputasi keakuratan yang baik. Jika berita tersebut berasal dari organisasi yang tidak dikenal, baca bagian "Tentang" di situs mereka untuk mempelajari selengkapnya.
Misinformasi atau berita palsu mungkin juga berisi linimasa yang tidak masuk akal, atau tanggal peristiwa yang sudah diubah. Banyak juga situs berita palsu yang salah eja atau punya tata letak yang canggung. Bacalah dengan seksama untuk melihat tanda-tanda.
3. Periksa sumber informasinya
Periksalah sumber informasi penulis untuk menginformasi keakuratannya. Kurangnya bukti atau ketergantungan terhadap ahli-ahli yang tidak disebutkan namanya dapat mengindikasikan kabar berita palsu.
4. Lihat berita atau informasi lainnya
Jika tidak ada sumber berita lainnya yang melaporkan informasi yang sama, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa informasi tersebut palsu. Jika informasi tersebut dilaporkan oleh beberapa sumber yang Anda percayai, maka kemungkinan informasi tersebut benar.
5. Dapatkan informasi resmi terbaru dsri situs resmi WHO
Mengenai informasi terbaru tentang Covid-19 bisa dilihat dari situs otoritas kesehatan global dan lokal. Sehingga Anda dapat sepenuhnya yakin bahwa Anda sedang membaca dan membagikan informasi yang benar dan akurat.(mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian