jpnn.com, KAPUAS HULU - Lima dari enam korban tenggelamnya longboat yang ditumpangi 35 murid dan orang tua pelajar TK/PAUD dari Desa Nanga Lungu, Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu berhasil ditemukan, Minggu (23/4).
Sekretaris Desa (Sekdes) Nanga Ngeri Zainal mengatakan, warga mengerahkan puluhan perahu untuk mencari korban tenggelam.
BACA JUGA: Tiga Terdakwa Pembawa 101 TKI Terancam 10 Tahun Penjara
Hasilnya, warga dan aparat gabungan menemukan jasad Paska (5) sekitar 200 meter dari lokasi sampan tenggelam.
Penemuan jenazah Paska dan ibunya, Yuliana, hanya selisih enam jam
BACA JUGA: Bu Susi: Perairan Ambon Harus Punya Lambang Kedaulatan
“Janazah Paska ditemukan tidak jauh dari korban Rendi yang ditemukan di hari pertama,” ungkap Zainal.
Sedangkan tiga korban lainnya, yakni Yuliana (45), Desti Anjani (5), dan Ratnawati (40) ditemukan sekitar 500-600 meter.
BACA JUGA: Wihh, Bu Susi Pimpin Penenggelaman 81 Kapal Ilegal
Menurut Zainal, pencarian yang dilakukan masyarakat Desa Nanga Lungu dan Nanga Ngeri sudah sangat maksimal.
Warga dibantu tim dari kecamatan lain, Tim BPBD dan Basarnas Sintang, Basarnas Pontianak, Satpol PP Kapuas Hulu, TNI, dan Polri.
Zainal menjelaskan, pencarian korban dilakukan dengan cara menyelam ke dalam sungai.
Saat ditemukan, para korban dalam posisi menyangkut pada bongkahan kayu di dasar sungai.
“Satu korban belum ditemukan. Atas nama Indriani (5). Mudah-mudahan dapat segera ditemukan,” ucapnya.
Bupati Kapuas Hulu AM Nasir yang mengetahui kabar tersebut langsung memerintahkan jajarannya untuk membantu pencarian.
“Saya sudah meminta satpol PP, Basarnas, dan dinas kesehatan untuk turun lokasi,” jelasnya.
Ambulans dari Semitau, Hulu Gurung, Silat Hilir, dan Hulu diterjukan ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban. (aan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam ABK Selamat dari Kapal Tenggelam di Teluk Melano
Redaktur : Tim Redaksi