5 Manfaat Air Kunyit, Bikin Penyakit Kronis Ini Ambrol

Minggu, 05 Maret 2023 – 06:59 WIB
Ilustrasi kunyit. Foto: Laman MSN

jpnn.com, JAKARTA - KUNYIT merupakan salah satu rempah populer yang tersedia di dapur ibu rumah tangga.

Namun selain digunakan sebagai salah satu bahan masakan, kunyit juga sering digunakan sebagai herbal alami untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

BACA JUGA: 5 Manfaat Susu Kunyit yang Tidak Terduga, Bikin Anda Mudah Tidur Malam Ini

Dalam pengobatan tradisional, rempah yang memiliki nama ilmiah Curcuma domestica ini membantu mengatasi gangguan pencernaan, mengurangi nyeri, dan menurunkan kadar gula darah tinggi.

Pasalnya, kunyit mengandung zat gizi dan senyawa aktif, seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, kurkumin, minyak atsiri, tanin, pati, kalium, zat besi, dan vitamin C.

BACA JUGA: 4 Khasiat Jus Seledri, Berbagai Penyakit Kronis Ini Langsung Ambrol

Kandungan tersebut membuat kunyit bersifat antioksidan, antiinflamasi, antikoagulan, antimikroba, hingga antihepatotoksik yang bermanfaat untuk kesehatan.

Berikut penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: 7 Khasiat Rutin Minum Air Kunyit Campur Temulawak yang Mencegah Timbulnya Penyakit Mematikan Ini

1. Meredakan nyeri haid

Salah satu manfaat mengonsumsi kunyit campur asam jawa ternyata bisa untuk membantu meredakan nyeri haid (PMS).

Pasalnya, kandungan kurkumin kunyit memiliki khasiat pereda nyeri alami (analgesik) yang bekerja dengan melemaskan kontraksi rahim penyebab perut kram.

Kandungan kurkumin kunyit juga mengurangi aliran masuk ion kalsium pada sel-sel epitel rahim dan mengurangi produksi prostaglandin, hormon yang menciptakan rasa sakit dan peradangan.

Namun, ada beberapa ahli yang menyarankan wanita dengan perdarahan menstruasi berat untuk tidak mengonsumsi kunyit.

2. Meredakan peradangan

Hasil uji praklinis dari The AAPS Journal (2012) menyebutkan khasiat kunyit yang menjanjikan untuk berbagai penyakit terkait peradangan.

Penyakit peradangan itu seperti kanker, penyakit kardiovaskular, sindrom koroner akut, radang sendi, aterosklerosis, dan penyakit kronis diabetes.

Pasalnya, zat aktif kurkumin (curcumin) dalam kunyit adalah antioksidan yang mengandung efek antiradang.

Kurkumin diyakini bekerja memblokir kerja sitokin dan enzim penyebab inflamasi dalam tubuh dan untuk mengurangi peradangan dengan menurunkan kadar histamin.

3. Mengobati mag

Menurut artikel dalam jurnal Systematic Reviews (2014) menyebutkan, bahwa kunyit membantu mengurangi frekuensi kekambuhan gejala penyakit kronis mag.

Pasalnya, kurkumin dalam kunyit bekerja mengendalikan produksi asam lambung dan empedu berlebih.

Oleh sebab itu, ketika gejala mag kambuh, tidak ada salahnya menyeduh secangkir teh kunyit hangat untuk meredakan nyerinya.

Perlu diketahui, bahwa mag bisa muncul dipicu oleh timbulnya luka di lambung akibat infeksi bakteri H. pylori, konsumsi obat antinyeri jangka panjang, racun rokok, alkohol, dan makanan tertentu.

Berbagai hal ini bisa mengikis lapisan dinding usus dan kerongkongan sehingga memicu refluks asam lambung naik.

4. Menurunkan kolesterol

Salah satu manfaat kandungan kurkumin pada kunyit berfungsi menekan respons peradangan pada sel tubuh, termasuk sel pankreas, lemak, dan otot.

Reaksi ini bisa membantu mengurangi resistensi insulin, menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, serta mencegah gangguan metabolik lainnya akibat berat badan berlebih.

Namun, manfaat kunyit ini bisa lebih maksimal jika mengombinasikannya dengan tanaman herbal lainnya, yakni asam jawa.

5. Mengendalikan gula darah

Penderita diabetes, tidak ada salahnya mencoba pengobatan alami untuk mengendalikan gula darah tetap stabil. Salah satunya mengonsumsi kunyit.

Studi tinjauan di Evidence-Based Complementary And Alternative Medicine (2013) menyebutkan kurkumin bisa menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa suplemen ekstrak kunyit membantu meningkatkan fungsi insulin, menstabilkan kadar gula darah, dan membuat gejala diabetes lebih mudah ditangani.

Hal itu kemudian membantu menurunkan risiko komplikasi terkait diabetes yang diakibatkan oleh peradangan.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler