5 Manfaat Ampuh Minum Air Kunyit dan Lada Hitam Bersama-sama, Nomor 3 Bisa Mengontrol Diabetes

Jumat, 13 November 2020 – 06:42 WIB
Ilustrasi kunyit. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - KUNYIT atau dikenal juga dengan golden spice merupakan tumbuhan yang tumbuh di Asia dan Amerika Tengah.

Studi mendukung penggunaan kunyit yang bermanfaat bagi kesehatan Anda.

BACA JUGA: Mencegah Diabetes, Ini 6 Ragam Manfaat Kunyit untuk Kesehatan

Namun, menggabungkan kunyit dengan lada hitam ternyata bisa meningkatkan efeknya.

Tidak Percaya? Yuk baca apa sih manfaat minum air kunyit dan lada hitam untuk kesehatan, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: Kenali 7 Khasiat Lada Hitam untuk Kesehatan

1. Mencegah penyakit alzheimer

Alzheimer biasanya dimulai dengan gejala pikun atau mudah lupa tentang hal-hal atau kejadian tertentu.

BACA JUGA: Menyajikan Udang Bakar Lada Hitam

Ada kunyit yang bisa membentengi. Kunyit kaya akan sifat antiinflamasi, yang bisa membantu mencegah penyakit ini dengan mengurangi peradangan dalam tubuh.

2. Mencegah kanker payudara

Piperine dalam lada hitam dan kurkumin dalam kunyit merupakan dua senyawa yang memiliki efek mencegah kanker payudara.

Selain itu kunyit dan lada hitam mencegah pembentukan sel kanker, khususnya mencegah kanker payudara.

3. Mengontrol diabetes

Diabetes bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lainnya seperti kerusakan pembuluh darah.

Penelitian telah menemukan senyawa dalam kunyit dan lada hitam membantu mengurangi stres oksidatif. Stres oksidatif menyebabkan pembuluh darah menjadi rusak.

4. Mengontrol kolesterol

Kunyit dan lada hitam bila dikombinasikan bersama bisa membantu melawan kadar kolesterol tinggi, obesitas dan diabetes.

Kombinasi ini bisa menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.

5. Mencegah penyakit hati

Kunyit memiliki kurkumin, yang merupakan detoxifier membantu mengeluarkan racun pada hati.

Hati, organ penting yang bertanggung jawab untuk menyaring darah dan membuang racun.

Kunyit bisa membantu mengeluarkan limbah yang terkumpul di dalam tubuh.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler