5 Manfaat Jus Seledri, Jantung Tersenyum Bahagia

Selasa, 28 Desember 2021 – 09:37 WIB
Jus Seledri. Foto: Hallosehat

jpnn.com, JAKARTA - APAKAH Anda pernah mengonsumsi jus seledri? Seledri sering Anda temukan di dapur ibu rumah tangga.

Selain digunakan sebagai penambah aroma masakan, daun dan batang seledri ternyata sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

BACA JUGA: 6 Manfaat Jus Seledri, Wanita Pasti Suka

Anda kini bisa mengonsumsi seledri dalam bentuk jus seledri yang dicampur dengan herbal lain seperti madu.

Jus seledri mengandung serat, potasium, vitamin C, A, K, folat, dan lebih dari selusin antioksidan lainnya. Ini jauh lebih rendah kalori daripada jus hijau lainnya.

BACA JUGA: Ini 3 Khasiat Jus Seledri yang Tidak Diketahui

Manfaat jus seledri adalah bisa meredakan sembelit, membuang racun, dan meningkatkan sirkulasi darah.

Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Stylecraze.

BACA JUGA: 7 Khasiat Air Rebusan Daun Seledri, Selamat Tinggal Penyakit Mematikan Ini

1. Meredakan Sembelit dan Gangguan Pencernaan

Jus seledri bisa menyembuhkan berbagai gangguan pencernaan karena kandungan serat yang melimpah dalam seledri.

Serat pangan dibutuhkan untuk menjaga agar proses pencernaan tetap berjalan.

Ini membantu dalam gerakan usus bebas, sehingga mencegah sembelit dan penyakit sindrom iritasi usus (IBS).

2. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular

Banyak bukti menunjukkan hubungan yang kuat antara stres oksidatif dan hipertensi.

Menghilangkan radikal bebas penyebab stres oksidatif bisa menurunkan tekanan darah.

Jus sayuran yang terbuat dari daun seledri, kangkung, apel, mentimun, lemon, dan jahe bisa Anda konsumsi.

Daun seledri mengandung flavonoid seperti apigenin yang merupakan antioksidan kuat. Senyawa fenolik ini memengaruhi metabolisme dan akumulasi lipid.

Dalam sebuah penelitian, 32 pria diberi kurang dari secangkir jus hijau per hari selama tiga bulan dan menunjukkan peningkatan kadar kolesterol sebesar 52 persen.

Kolesterol serum yang rendah mencegah hipertensi, aterosklerosis, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

3. Memiliki Sifat Anti-Peradangan

Peradangan bisa terjadi karena berbagai faktor seperti stres kimia dan fisik, alergi (hipersensitivitas), infeksi, dan pola makan yang buruk.

Sebagian besar waktu, peradangan adalah hasil dari kekebalan yang terganggu.

Dengan kata lain, peradangan juga bisa terjadi ketika tubuh Anda terlalu lemah untuk melindungi diri dari berbagai gangguan.

Memasukkan makanan antiinflamasi dan rendah pati dalam diet Anda bisa sangat membantu.

Jus seledri sangat antiinflamasi. Ini bisa membantu dalam mengurangi keparahan penyakit inflamasi akut dan kronis seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, bronkitis, asma, lupus, asam urat, penyakit crohn, dan usus bocor.

Aktivitas ini dikaitkan dengan bahan aktif seperti apigenin, apiin, dan luteolin dalam jus seledri.

4. Mengurangi Kerusakan dan Penyakit Hati

Daun dan batang seledri memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi pada hati.

Polifenol menghilangkan akumulasi racun dan radikal bebas dalam tubuh Anda.

Mereka meningkatkan aktivitas enzim antioksidan seperti glutathione reduktase, superoksida dismutase, katalase dalam sistem Anda.

Hal ini menyebabkan peroksidasi lipid berkurang dan akumulasi di hati Anda.

Masalah seperti penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), sirosis, dan kanker hati bisa dikelola dengan baik.

5. Meningkatkan Tidur dan Kesehatan Otak Secara Keseluruhan

Penelitian terbaru menunjukkan pola makan nabati bisa meningkatkan kualitas tidur.

Sayuran tinggi polifenol makanan seperti seledri bisa memodulasi ritme sirkadian dan siklus tidur-bangun.

Apigenin dalam daun seledri menunjukkan sifat neuroprotektif dan antiinflamasi yang kuat.

Menambahkan seledri ke smoothie sarapan Anda tidak hanya memberikan tekstur yang bagus, tetapi juga merangsang otak. Ini meningkatkan memori dengan memperlambat kematian saraf.

Antioksidan dan ion mineral melindungi sel-sel otak Anda dari stres kimia dan patogen.

Oleh karena itu, jus seledri bisa menjadi pilihan yang baik untuk mengatasi penyakit Alzheimer, kehilangan ingatan (demensia), dan gangguan neurodegeneratif.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler