jpnn.com, JAKARTA - KETIKA mendengar kata kolesterol, Anda pasti berpikir kolesterol tinggi yang berbahaya untuk kesehatan jantung.
Kolesterol merupakan lemak yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh.
BACA JUGA: 9 Makanan Lezat yang Ternyata Musuh Besar Penderita Kolesterol Tinggi
Kadar kolesterol tinggi diketahui bisa memberikan efek samping yang berbahaya untuk tubuh.
Kolesterol bergerak melalui darah Anda dengan menempel pada protein, menjadi apa yang disebut lipoprotein.
BACA JUGA: Waspada, 5 Hal Ini Bisa Meningkatkan Kadar Kolesterol Anda
Ada dua jenis kolesterol, yakni low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL).
Kolesterol LDL dianggap sebagai kolesterol "jahat", sedangkan kolesterol HDL dianggap "baik".
BACA JUGA: 10 Makanan Sahabat Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi
LDL adalah jenis kolesterol yang menempatkan Anda pada risiko serangan jantung dan stroke.
Ketika ada kelebihan LDL dalam darah, sel-sel ini bisa membentuk timbunan lemak di arteri yang disebut plak yang mempersempit arteri dan membatasi aliran darah.
Tingkat HDL yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah.
Rasio HDL terhadap kolesterol LDL sering kali dianggap paling penting dalam hal faktor risiko kardiovaskular.
Kebanyakan orang cenderung memiliki kadar LDL yang lebih tinggi, terutama jika mereka kelebihan berat badan atau mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh.
Ketika kadar kolesterol total Anda adalah 240 mg/dL atau lebih, Anda memiliki kolesterol "tinggi".
Kolesterol tinggi bisa disebabkan oleh faktor genetik, pola makan, gaya hidup, dan faktor lainnya.
Anda perlu mengetahui beberapa cara mengatasi kolesterol tinggi.
Misalnya dengan olahraga, istrihat teratur, mengonsumsi beberapa makanan dan minuman sehat.
Selain itu, beberapa suplemen juga bisa membantu Anda.
Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Khealth.
1. Niasin
Niasin, yang juga dikenal sebagai vitamin B3, adalah nutrisi yang larut dalam air yang mendukung lebih dari 400 reaksi enzim dalam tubuh.
Yang paling menonjol dari proses ini adalah konversi karbohidrat, lemak, dan protein yang Anda makan menjadi adenosin trifosfat (ATP), bentuk energi yang bisa digunakan sel Anda.
Tanpa niasin yang cukup, kemampuan tubuh Anda untuk memproses energi bisa berkurang.
Niasin juga bisa membantu menormalkan kadar kolesterol dan trigliserida.
2. Tanaman sterol
Sterol tumbuhan menyediakan komponen struktural untuk membran tumbuhan, mirip dengan bagaimana kolesterol menyediakan struktur untuk sel manusia.
Sterol tumbuhan telah terbukti mengurangi kolesterol ketika dikonsumsi dalam makanan yang secara alami mengandungnya.
Suplemen juga tersedia yang menyediakan sterol, tetapi bukti yang mendukung keefektifannya lebih terbatas.
Makanan yang secara alami mengandung sterol tumbuhan antara lain, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
3. Serat larut
Serat larut adalah nutrisi yang tidak bisa dicerna yang ditemukan dalam oatmeal, biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan seperti apel, dan sayuran seperti brokoli, kacang polong, dan kubis brussel.
Ini juga bisa membantu mengurangi jumlah kolesterol dalam aliran darah Anda dan mengurangi kolesterol LDL kamu.
Pria dewasa harus berusaha untuk makan 30-38 gram serat per hari, sedangkan wanita harus mencoba makan 21-25 gram setiap hari.
Selain mendapatkan serat harian dari makanan, serat larut bisa dikonsumsi dalam bentuk suplemen.
4. Psyllium
Sekam psyllium, suatu bentuk serat larut yang ditemukan dalam suplemen, telah dipelajari secara menyeluruh untuk manfaat kolesterol.
Meskipun sering ditemukan dalam produk yang ditujukan untuk mengatasi sembelit, psyllium telah terbukti mengurangi kolesterol LDL terutama dengan menyerapnya dan mengeluarkannya dari tubuh melalui buang air besar.
Jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi suplemen serat psyllium, mulailah dengan perlahan.
Jika Anda tidak terbiasa dengan jumlah serat yang lebih tinggi, peningkatan drastis yang tiba-tiba bisa menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, kembung, kram, dan sembelit.
5. Minyak ikan
Asam lemak omega-3 bersifat antiinflamasi dan dianggap mendukung kesehatan jantung, meskipun manfaat ini mungkin tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.
Suplemen minyak ikan biasanya mengandung satu atau lebih bentuk asam lemak omega-3, seringkali bersumber dari salmon atau sarden.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa