5 Tips Aman Saat Bonceng Anak Kendarai Motor, Baca Nomor 3, Mungkin Anda Belum Tahu

Minggu, 24 Juli 2022 – 00:30 WIB
Cara yang perlu diperhatikan saat memboceng anak mengendarai motor. Foto: dok AHM

jpnn.com, JAKARTA - Sepeda motor merupakan salah satu kendaraan untuk mendukung aktvitas sehari-hari.

Salah satunya ialah mengantar anak ke sekolah atau sekadar membonceng berkeliling untuk menikmati perjalanan.

BACA JUGA: Merasakan Ketangguhan Honda ADV 160 di Jalur Jakarta-Puncak, Oh Begini Rasanya

Meski begitu, orang tua perlu memahami cara yang aman saat membonceng si buah hati agar selamat selama perjalanan.

Manajer Safety Riding Department PT Astra Honda Motor Johannes Lucky memberikan saran kepada para orang tua saat membonceng anak di depan.

BACA JUGA: Gegara Hal Ini, Beli Honda ADV 160 Inden Hingga Sebulan

Padahal, terdapat potensi bahaya tersembunyi atas kondisi tersebut.

”Biasanya orang tua membonceng anak di depan karena berbagai alasan sederhana. Misalnya anak bisa menikmati pemandangan dan merasa senang saat duduk di depan. Padahal ini tidak benar,” ujar Lucky.

BACA JUGA: 6 Cara Mudah Mengendarai Motor Matik di Tanjakan dan Turunan

Terdapat beberapa potensi bahaya saat orang tua membonceng anak di depan.

Seperti terbentur setang kemudi, terjepit, mendapatkan gangguan kesehatan, menutupi ruang lingkup pandangan pengemudi, mengganggu pengendalian, hingga salah saat membaca informasi dari panel meter sepeda motor.

Lantas bagaimana cara berkendara yang aman dengan anak?

Berikut 5 hal yang perlu diperhatikan:

1. Perlengkapan berkendara

Anak wajib menggunakan perlengkapan berkendara, karena pembonceng, dan pengendara memiliki risiko yang sama.

Sehingga, keduanya wajib menggunakan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.

2. Posisi

Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat.

Sehingga anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.

3. Anak siap dibonceng

Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara.

Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak tergangu ketika membonceng.

Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.

Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng.

Hal itu untuk mencegah potensi tersenggol kendaraan lain.

4. Kontrol Kecepatan

Saat berkendara dengan anak, harus mengontrol kecepatan berkendara.

Hal ini ditujukan untuk mencegah anak terpental kebelakang/berguncang saat menbuka gas.

Sebab, pegangan anak yang belum kuat, atau anak tidak siap terhadap pergerakan tiba-tiba sepeda motor.

5. Atur waktu, rute, dan jarak

Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama.

Mengatur waktu keberangkatan seperti berangkat lebih pagi untuk menghindari terik matahari akan dapat mengurangi ketidaknyamanan mereka ketika berkendara.

Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan sehingga kita terhindar dari kemacetan dan dapat sampai lebih cepat.

Namun, pastikan rute tersebut aman, layak dan tidak melanggar peraturan lalu-lintas.

Saat berkendara dengan anak, perlu mengatur jarak perjalanan, sehingga bisa menentukan waktu istirahat yang baik untuk anak. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honda ADV160 Resmi Melantai di Indonesia, Bawa Fitur Canggih, Sebegini Harganya  


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler