50 Persen Solar Subsidi di Batam Ternyata Diselewengkan

Senin, 06 Oktober 2014 – 10:02 WIB

jpnn.com - BATAM termasuk salah satu daerah yang kerap dilanda kelangkaan BBM terutama solar subsidi. Usut punya usut, ternyata Kapolri Jenderal Sutarman mengeluarkan statemen yang sebenarnya tidak terlalu mencengangkan.

Kenapa? Karena sudah sering terlihat di SPBU-SPBU bahwasannya mobil pelansir solar setiap jam antre dan solar yang subsidi yang mereka beli di SPBU dijual ke industri. Bisnis ilegal ini pun diduga kuat dibeking aparat sehingga langgeng dari tahun ke tahun. Konsekuensinya, ada hampir 50 persen solar subsidi yang diselewengkan.

BACA JUGA: Wali Kota Tangerang Protes Pintu M1 Bandara Soetta Ditutup

“Saya tidak tahu nilainya, namun ternyata distribusi BBM sebanyak 50 persen dari biasanya saja itu sudah cukup memenuhi kebutuhan mereka,” tutur Kapolri.

Hal tersbeut menunjukkan ada penyimpangan BBM ilegal dalam jumlah besar di Batam. Jumlah BBM yang diselewengkan sama dengan jumlah yang biasa dikonsumsi warga setempat. Konsumen penyelewengan itu pun sudah jelas, yakni kalangan industri yang nakal. Industri-industri tersebut memanfaatkan celah distribusi di Batam untuk mendapatkan BBM dengan harga yang lebih murah.

BACA JUGA: Dahlan Cerita Keseruan Kunjungi Taman Listrik Tenaga Air di Waingapu

Sebelumnya, Kompolnas membeberkan temuan investigasi mereka terhadap penindakan BBM ilegal di Batam. Khususnya, yang berkaitan dengan bentrok antara Brimob dan Yonif 134. Kompolnas mendapati fakta jika penyelewengan BBM di batam cenderung menjadi budaya bagi sebagian warga.

Terbukti, mereka rela memodifikasi kendaraan pribadinya agar bisa menjual BBM subsidi ke penyalur ilegal. Kompolnas juga mendapati pengakuan dari dua tersangka, yakni Noldy dan Harun jika mereka menggunakan aparat negara sebagai backing untuk memperlancar usahanya.

BACA JUGA: Bilal Salat Id Meninggal Usai Persilakan Khotib Naik Mimbar

“Aparat itu dibayar Rp 4-5 juta per hari,” terang anggota Kompolnas, M Nasser.(spt)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semua UMK 2015 di Atas Rp 1 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler