Presiden Bolsonaro Anggap Corona Cuma Flu Biasa, Sudah 50 Ribu Warga Brazil Meninggal

Selasa, 23 Juni 2020 – 06:36 WIB
Warga Paraisopolis, permukiman kumuh terbesar di Sao Paulo, Brasil, terpaksa bergerak sendiri melawan virus corona. Foto: Reuters

jpnn.com, BRASIL - Negara Brazil mencatatkan lebih dari 50.000 kematian warga akibat pandemi virus corona. Jumlah itu menempatkan Brazil sebagai negara dengan kematian tertinggi kedua setelah Amerika Serikat.

Data pada Senin 22 Juni 2020 menunjukkan di Brazil ada 1.085.038 kasus Covid-19 dan 50.617 korban meninggal.

BACA JUGA: 10 Orang Tinggal Satu Rumah, Sembilan di Antaranya Positif Covid-19

Seperti dikutip dari AFP, Kementerian Kesehatan Brazil melaporkan 641 kematian baru dalam 24 jam terakhir, dengan jumlah korban mencapai 50.617.

Tak hanya kematian, Brazil juga menjadi negara paling terpapar parah pandemi virus corona.

BACA JUGA: Mengaku Positif Covid-19, Pria Ini Blokir Jalan Minta Dirawat RS

Jumlah kasus corona di sana berada tepat di bawah Amerika Serikat yang memiliki 120 ribu lebih kematian dan 2,3 juta kasus.

Tingginya kasus dan kematian corona di Brazil disebut terjadi karena buruknya penanganan pemerintah, terutama respons Presiden Jair Messias Bolsonaro.

BACA JUGA: Orang Kaya Membawa Virus Corona ke Brasil, Kini Jutaan Warga Terinfeksi

Sejak awal penyebaran, Bolsonaro kerap menganggap virus corona tak ubahnya flu biasa.

Dia juga mengkritik kebijakan pemerintah sejumlah negara bagian yang menetapkan lockdown dan larangan keluar rumah.

Bolsonaro bahkan ikut turun ke jalan dan bergabung bersama ratusan demonstran untuk memprotes kebijakan lockdown, menjaga jarak, dan berdiam diri di rumah.

Dia menganggap kebijakan itu akan menghancurkan negara. Dia berpendapat dampak ekonomi dari tindakan seperti itu risikonya lebih buruk daripada virus itu sendiri.

Kasus pertama di Brazil dikonfirmasi pada 26 Februari, seorang pria yang terbang kembali dari Italia ke Sao Paulo dengan virus.

Namun sebulan kemudian, kasus virus corona di Brazil telah meningkat menjadi hampir 3.000 dan jumlah kematian mencapai 77 orang.

Namun, virus mulai menyebar dengan cepat di seluruh negeri. Pada 8 April, Brazil telah mengonfirmasi lebih dari 15.000 kasus dan 800 kematian.

Penyebaran Covid-19 dilaporkan semakin cepat menyebar di Amerika Latin. Meksiko, Peru dan Chile semua terpapar parah. Meksiko mencatat 170 ribu kasus dan 20.349 kematian.

Peru melewati angka 8.000 kematian pada hari Minggu ketika negara itu bersiap untuk membuka kembali pusat perbelanjaan setelah 99 hari ditutup.

Argentina pada hari Minggu melaporkan 1.000 kematian. Sementara Chile melaporkan dua kali lipat jumlah korban meninggal sebanyak 7.144 setelah dihitung berdasarkan metode baru yang mencakup dugaan kematian akibat Covid-19.

Lonjakan kasus baru juga masih terjadi di India mencapai 15.183 pada kemarin dengan total kasus kini mencapai 426.910 dan menempati urutan keempat. Kematian akibat Covid-19 di negara Bollywod ini mencapai 13.703 orang.

Di Inggris, kematian akibat corona mencapai 42.632 orang atau berada di posisi ketiga tertinggi setelah AS dan Brazil. Jumlah kasus di negara tersebut mencapai 304.331.

Sementara Indonesia menempati posisi ke-29 dengan jumlah kasus mencapai 45.981. (afp/ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler