jpnn.com, PAPUA - Sebanyak 500 sukarelawan Provinsi Papua mengikuti pelatihan yang digelar Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Pelatihan digelar dari tanggal 27 November sampai 4 Desember 2020.
BACA JUGA: BNPB Latih 1.000 Sukarelawan Covid-19 Kalsel
Para sukarelawan tersebut terdiri atas perwakilan distrik dari tiga kabupaten/kota dan 29 perwakilan organisasi sukarelawan yang ada di Papua.
Program Pelatihan 500 Relawan Penanganan COVID-19 ini dibuka dan dihadiri langsung oleh Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Doren Wakerkwa, beserta dengan Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung dan Ketua Sub Bidang Pelatihan Bidang Koordinasi Relawan Satgas COVID-19 Prasetyo Nurhardjanto.
BACA JUGA: Biaya Perawatan COVID-19 Mahal, Jangan Sepelekan 3M dan Lebih Baik Divaksin
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Ingatkan Protokol 3M Jelang Libur Akhir Tahun
“Terdapat empat materi yang diberikan dalam program pelatihan ini, yaitu materi adaptasi kebiasaan baru, materi semangat kerelawanan dan instrument relawan (InaRisk), materi komunikasi efektif di masa pandemi dan yang terakhir adalah materi tentang isu lokal,” tutur Prasetyo.
Dalam kesempatan ini, Prasetyo berpesan kepada para sukarelawan agar mengikuti pelatihan ini dengan baik serta menularkan kepada anggota keluarga serta masyarakat di lingkungan masing-masing.
Dia berharap pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari ke depan benar-benar membentuk 500 orang yang akan menjadi agen perubahan yang membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan COVID-19.
Johny dalam sambutannya mengatakan, pandemi COVID-19 belum berakhir walaupun sudah banyak aktivitas yang mulai dibuka.
"Pandemi akan berakhir jika ada dua hal, yang pertama apabila saudara-saudara kita yang sakit dapat sembuh dengan obat dan yang kedua jika kita yang sehat dapat imun dan kebal karena vaksin. Selagi menunggu vaksin dan obat hadir, maka hal paling mudah dan paling murah yang bisa dilakukan adalah dengan gencar menjalankan protokol kesehatan 3M; memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak," ujarnya.
Selain itu, para relawan yang dilatih akan diajarkan tentang aplikasi InaRisk dari BNPB yang berfungsi untuk menjadi medium pelaporan berbagai kegiatan relawan di lapangan secara real time.
“Keterlibatan dan sinergi semua pihak memiliki peranan yang signifikan dalam mengendalikan pandemi COVID-19, dan saya berharap bahwa para sukarelawan dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalahnya dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan melakukan pengembangan penanganan dan pencegahan berdasarkan konstektual Papua," kata Doren.
Dia pun menitip pesan kepada para sukarelawan agar mengikuti pelatihan dengan serius.
“Saya harap para sukarelawan serius dan mendalami materi yang diberikan oleh para fasilitator dan mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat maupun lingkungan aktivitas kalian," pungkas Doren. (bnpb/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Adek