jpnn.com, TIMOR TENGAH SELATAN - Sebanyak 546 kelompok tani di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menerima bantuan modal ratusan juta rupiah.
Bantuan itu merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi kelompok tani.
BACA JUGA: Kementan Dorong NTT Ekspor Jagung
"Kami harapkan kelompok tani bisa menggunakan dana ini untuk meningkatkan produksinya," kata Staf Ahli Kementerian Pertanian Bidang Infrastruktur Ani Andayani di sela-sela kunjungannya di NTT, Kamis (12/4).
Ani juga mengharapkan pihak perbankan bisa berkontribusi untuk menggenjot produksi pertanian.
BACA JUGA: Deteksi Kesalahan Kegiatan Pemerintah dengan SPIP
Sejauh ini, pihak perbankan di NTT hanya fokus pada pengembangan kain tenun.
"Kalau bisa CSR mereka bisa digunakan untuk sektor pertanian," kata penanggung jawab Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus NTT) ini.
BACA JUGA: 1.000 Desa Jadi Sasaran Bedah Kemiskinan Berbasis Pertanian
Sementara itu, Kepala Cabang BNI Soe Donna Sine mengatakan, pihaknya tidak memiliki CSR untuk diberikan kepada kelompok tani.
Namun, ada beberapa skema peminjaman yang diberikan kepada petani seperti kredit usaha rakyat (KUR) dan pinjaman modal usaha.
"KUR ini bunganya tujuh persen. Kedua, pinjaman modal usaha ini modalnya 4,5 persen yang merupakan subsidi dari pemerintah," kata Donna.
Donna melanjutkan, pihaknya akan mengakomodasi pendistribusian Kartu Tani.
Setiap kelompok tani diberi bantuan fasilitas dana guna meningkatkan usaha pertaniannya.
Setiap kelompok tani diberikan bantuan dana bervariasi, yang terkecil sebesar Rp 100 juta. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Upaya Kementan Jamin Pasokan Daging Sapi Jelang Ramadan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga