jpnn.com, ACEH - Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menegaskan kasus penyakit kaki gajah yang terjadi dalam tahun 2019 ini mencapai 570 kasus dan tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh.
Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2018 lalu dengan jumlah kasus mencapai 590 kasus.
BACA JUGA: Penyakit Kaki Gajah Kronis Tidak Bisa Disembuhkan
"Berkurangnya jumlah penderita penyakit kaki gajah ini karena sebagian besar penderitanya sudah meninggal dunia," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr Iman Murahman di Meulaboh.
Dia memerincikan, kasus sebaran penyakit kaki gajah yang terjadi di Aceh berada di Kabupaten Aceh Utara dengan jumlah mencapai 92 kasus, disusul Kabupaten Pidie sebanyak 83 kasus, Aceh Timur 58 kasus, Aceh Barat 14 kasus.
BACA JUGA: Syukurlah, Tidak Ada Wabah Kaki Gajah
Sedangkan kasus penyakit kaki gajah terendah, kata dia, berada di daerah dataran tinggi Aceh yakni di Aceh Tengah dan di Kabupaten Bener Meriah justru tidak ditemukan penyakit kaki gajah.
"Penyebaran penyakit kaki gajah ini berada di daerah tropis atau pesisir, sehingga perkembangbiakannya sangat cepat," kata Imam Murahman menambahkan.
Penyakit tersebut ditularkan dari gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria yang terjadi dari gigitan.
Cacing berkuran kecil tersebut kemudian berkembangbiak di dalam kelenjar getah bening dan bisa hidup selama tujuh hingga delapan tahun lamanya.
Ada pun cara pencegahannya, yakni hanya bisa dilakukan dengan meminum obat-obatan kaki gajah yang dibagikan oleh dinas kesehatan atau petugas medis kepada masyarakat seperti yang selama ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Aceh Barat.
Penyakit tersebut hanya bisa dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk dan meminum obat cacing atau obat yang dibagi oleh petugas medis, sehingga penyebaran cacing filaria di dalam tubuh manusia dapat dicegah sedini mungkin.
Saat ini, Dinas Kesehatan Aceh bersama sejumlah Dinas Kesehatan di kabupaten/kota di Aceh juga gencar melakukan sosialisasi pencegahan penyakit kaki gajah, sehingga penyakit tersebut dapat dicegah terjadi di masyarakat, pungkasnya. (teukudedi/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia