6 Alasan Berat Badan Terus Naik

Selasa, 16 Februari 2016 – 06:35 WIB
ilustrasi. Foto: CNN.com

jpnn.com - Frustrasi melihat angka di timbangan lebih sering naik ketimbang turun? Jangan dulu berpikir itu karena Anda salah menimbang kalori. Banyak orang berpikir, satu-satunya faktor yang membuat angka di timbangan naik adalah gaya hidup.  Kenyataannya, ada faktor-faktor penyebab lain yang tidak selalu bisa kita kendalikan seperti hormon, efek pengobatan, usia dan lain sebagainya.

“Ada juga faktor yang kadang-kadang membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya," kata Dr Robert J. Hedaya, profesor klinis psikiatri di Georgetown University Medical Center seperti yang dilansir dari laman Meetdoctor.com.

BACA JUGA: Mana yang Terbaik? Kopi Hitam atau yang Campuran

Inilah alasan selain pola makan yang bisa membuat badan Anda menggemuk:

1.  Depresi

BACA JUGA: Promosi Kuliner Bandung-Bogor di Go-ASEAN

Banyak pil antidepresi bisa menyebabkan kenaikan bobot tubuh. Kenaikannya antara dua hingga tujuh kilogram dan terus naik jika Anda terus mengonsumsinya. Jika Anda tidak minum obat, studi yang dipublikasikan American Journal of Public Health tahun 2010 mengatakan depresi bisa meningkatkan hormon nafsu makan atau hormon ghrelin. Selain itu, akibat depresi, banyak orang jadi malas bergerak. Alhasil, tubuh jadi menumpuk lemak. Hentikan minum pil antidepresi dang anti kecemasan Anda dengan kebahagiaan. Termasuk berolahraga

2. Efek samping obat

BACA JUGA: Nih Akibatnya Kalau Kamu Berhenti Bercinta

Ada banyak obat yang memiliki efek samping berupa penambahan berat badan, di antaranya adalah pil KB, obat terapi hormon, steroid, beta-blocker untuk gangguan jantung dan tekanan darah tinggi, obat antikejang, obat kanker payudara seperti Tamoxifen, beberapa obat untuk rheumatoid arthritis,  migrain dan sakit maag. Jika curiga obat yang Anda minum berefek terhadap berat badan, mintalah kepada dokter untuk memberikan obat alternatif yang tidak memiliki efek samping tersebut.

3.  Ada masalah lambung

Masalah pencernaan, termasuk gerakan usus yang lambat, juga bisa menyebabkan kelebihan berat badan. "Idealnya, satu jam setelah Anda makan, ada keinginan untuk BAB. BAB yang normal adalah satu atau dua kali sehari. Jika BAB Anda tidak rutin maka dehidrasi, obat, pola makan rendah serat, jumlah flora baik di usus kurang, bisa menjadi penyebabnya," kata Hedaya.

Jika Anda mengalami sembelit, cobalah untuk mengonsumsi probiotik. Probiotik bisa membantu  saluran pencernaan Anda bekerja dengan benar. Pastikan tubuh Anda cukup terhidrasi dan pola makan Anda cukup serat.

4. Anda kekurangan nutrisi tertentu

Kekurangan vitamin D, magnesium, zat besi bisa menganggu  sistem kekebalan tubuh, tingkat energi, atau  metabolisme Anda sehingga lebih susah membakar lemak. 

"Anda bisa saja mendapatkan energi dengan cara instan dari kafein, permen, atau makanan sumber karbohidrat sederhana. Energi Anda akan naik dengan cepat tapi juga turun dengan cepat, sehingga Anda merasa lemas dan lapar lagi," kata Hedaya. Tingkatkan kadar zat besi dan magnesium Anda dengan mengonsumsi sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan telur. 

Mengenai vitamin D, menurut Hedaya, bisa dipenuhi dengan minum susu atau dari sinar matahari. Tapi, terlalu banyak vitamin D bisa menyebabkan munculnya batu ginjal. Karena itu, sebaiknya Anda memeriksakan diri dulu ke dokter untuk mengetahui berapa jumlah vitamin D yang Anda butuhkan. 

5. Anda bertambah tua

Usia bertambah menyebabkan metabolisme melambat. Di usia 40-50 tahun, kita tidak mungkin membakar kalori secepat saat  usia 20 tahun. Oleh sebab itu, kita membutuhkan lebih banyak olahraga dan lebih sedikit makanan.  Beberapa studi menunjukkan bahwa olahraga  lebih penting daripada diet untuk menjaga berat badan ideal dalam  jangka panjang. 

6. Anda menderita plantar fasciitis

"Banyak kondisi muskuloskeletal, termasuk plantar fasciitis,  osteoarthritis dan nyeri lutut atau pinggul, bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak disengaja," kata Dr Donald Bohay, komisaris dan anggota komite pendidikan publik untuk American Orthopaedic Foot & Ankle Society.  Menurutnya, Plantar fasciitis akan memaksa Anda untuk lebih banyak duduk diam tanpa aktivitas fisik yang berarti sehingga menyebabkan kenaikan berat badan. Carilah seorang terapis fisik yang bisa merancang program olahraga yang sesuai untuk kebutuhan Anda yang spesifik. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Memutihkan Gigi Tanpa Efek Samping


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler