PADANG -- Sejumlah bupati/walikota di wilayah Sumatera Barat tampaknya terinspirasi oleh suksesnya Gamawan Fauzi yang berhasil naik menjadi gubernur, dari sebelumnya bupati SolokMenjelang pilkada gubernur 2010, setidaknya ada enam bupati/walikota di Sumbar yang sudah berancang-ancang maju di pilkada gubernur
BACA JUGA: Anggota DPR Baru Rawan Masuk Bui
Mereka adalah Bupati Agam H Aristo Munandar, Muslim Kasim (bupati Padangpariaman), Drs H Djufri (wali Kota Bukiktinggi), Darius Apan (Bupati Sijunjuang), Drs H Fauzi Bahar MSi (wali Kota Padang) dan Bupati Pessel Nasrul AbitBerdasarkan hitung-hitungan politis, dari keenam nama itu hanya Aristo, Djufri dan Muslim Kasim yang lebih berpeluang untuk maju dan menjadi pemenang
BACA JUGA: DPT Pilpres jadi DPS Pilkada
Pasalnya, masa tugas untuk kedua kalinya sebagai kepala daerah sudah hampir habis, sehingga tidak punya beban lagi ikut pilkada gubernurSementara, Djufri yang telah dua periode memimpin Bukiktinggi, 1 Oktober depan akan dilantik sebagai anggota DPR RI di Senayan, Jakarta
BACA JUGA: Pilih Waka DPR, Golkar Terapkan Model Skoring
Namun, sesuai ketentuan, dia tidak harus mundur dari dewan saat maju pilkadaSebagai ketua DPD Partai Demokrat Sumbar, dia tidak akan kesulitan mendapatkan 'perahu' yang akan mengantarkannya ke bursa pencalonanIni berbeda dengan Muslim dan Aristo yang masih harus mencari cantolan partai yang mau mengusungnyaSesuai ketentuan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 partai bisa mengusulkan calon jika memiliki minimal 15 persen kursi di DPRD provinsi, kabupaten/kotaSementara untuk Sumbar, Partai Golkar dan Demokrat sudah memenuhi ketentuan tersebut dan dapat mengajukan sepasang calonSementara PAN, PKS, PPP, PBR, Hanura, Gerindra dan PDI Perjuangan, harus terlebih dahulu membangun koalisi
Banyaknya bupati/wako yang ingin maju ke pilkada gubernur itu ditanggapi positif pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Virtous Setyaka SIP MSiTidak ada salahnya, para bupati/wako itu mengadu peruntungan untuk menjadi gubernur"Bahkan menteriApalagi, bagi mereka yang telah hampir habis masa kepemimpinan periode keduanya,” terang Virtous.
Namun dia mengingatkan agar partai politik selektif menentukan calonnyaPartai diwanti-wanti agar bisa membedakan mana calon yang hanya mengejar kursi kekuasaan semata dan mana yang ingin mengabdi memajukan daerah"Agar calon yang diusulkan tidak berorientasi kekuasaan semata, tapi juga kapabilitas memajukan daerah,” kata Virtous.(ru/rvi/sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Merasa Tommy Bukan Ancaman
Redaktur : Tim Redaksi