6 Daerah Terendam Banjir, Pemprov Jateng Kerahkan Tagana dan Distribusikan Logistik

Kamis, 14 Maret 2024 – 16:01 WIB
Penanganan banjir di Jateng. Foto: source for JPNN

jpnn.com - SEMARANG - Enam daerah di Jawa Tengah terendam banjir lantaran hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (13/3).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah melaporkan, pada Kamis (14/3) pukul 07.00 WIB, enam daerah yang terendam banjir tersebut ialah:

BACA JUGA: Meriahkan Ramadan, Pemprov Jateng Gelar Tarling di 18 Lokasi

  • Kota Semarang
  • Kabupaten Pekalongan
  • Kabupaten Grobogan
  • Kabupaten Demak
  • Kabupaten Pati
  • Kabupaten Kudus.

Di Kota Semarang, banjir terjadi di sebelas titik, merendam rumah-rumah warga, sekolah, pertokoan, jalan pantura, bahkan jalur kereta api ke Semarang (Tawang- Poncol) dialihkan jalur Selatan. Jumlah pengungsinya mencapai 207 orang tersebar di beberapa lokasi.

Di Kabupaten Pekalongan, hujan lebat tersebut menyebabkan banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Akibatnya, dua orang meninggal dunia karena hanyut, puluhan rumah warga rusak, dan sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Ada sebanyak 61 orang yang mengungsi akibat kejadian tersebut.

BACA JUGA: Permudah Layanan Perizinan, Pemprov Jateng Sediakan 22 Mal Pelayanan Publik

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Povinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, pihaknya sudah mengevakuasi korban di sejumlah daerah.

Pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota sudah menyiapkan sejumlah personel maupun peralatan untuk mengevakuasi warga.

“SOP (standar operating procedure) penanganan hampir sama. Pertama adalah penyelamatan. Ini menjadi upaya utama dalam penyelamatan masyarakat. Bukan bicara harta benda, itu ditinggal dulu. Masyarakat harus aman dahulu,” kata Bergas.

BACA JUGA: Menstabilkan Inflasi, Pemprov Jateng Bakal Gelar Gerakan Pangan Murah 100 Kali

Selain melakukan evakuasi, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota juga menyediakan tempat pengungsian, menyiagakan pompa air portable, mendirikan dapur umum, distribusi logistik kepada warga yang terdampak, hingga kerja bakti dengan warga membersihkan puing puing pasca banjir bandang.

“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pengeloalaan Sumber Daya Air (PSDA) untuk penanganan kondisi sungai,” kata Bergas.

Untuk banjir yang ada di Kota Semarang, BPBD Jateng telah mendistribusikan bantuan berupa 300 kg beras, 1.200 bungkus mi instan, 384 air mineral, 200 kaleng sarden, 96 liter minyak goreng, 40 bungkus makanan siap saji, 48 kg gula pasir, 200 pack teh celup, dan 264 bungkus kopi bubuk.

Bergas mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan, banjir yang terjadi di sejumlah daerah sudah banyak yang surut, walaupun di beberapa titik masih ada genangan.

Bergas mengimbau, warga yang berada di daerah yang rawan bencana banjir dan longsor tetap waspada, mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih memungkinkan terjadi.

“Kalau tinggal di lokasi yang rawan longsor dan banjir. Tentunya yang bisa dilakukan adalah mengurangi kerugian pada saat kejadian bencana terjadi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur mengatakan, pihaknya sudah menggerakkan sukarelawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke sejumlah lokasi bencana.

“Kami mendistribusikan bantuan logistik makanan ke sejumlah tempat pengungsian, di antaranya beras, minyak goreng, sarden, dan sebagainya,” katanya.

Logististik itu sudah disitribusikan ke daerah-daerah yang terkenda dampak banjir, seperti daerah Kaligawe, Tlogasari, Kota Semarang. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler