jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Jember menyelenggarakan kegiatan literasi digital bagi mahasiswa generasi Z di lingkungan perguruan tinggi Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (10/4) di Politeknik Negeri Jember ini dihadiri sekitar 800 peserta secara luring dan daring.
BACA JUGA: Kemenkominfo Didaulat jadi Pembicara di WSIS Forum 2023
Wakil Direktur 3 Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto menyampaikan bahwa literasi digital merupakan kecakapan yang perlu dimiliki seluruh masyarakat dalam menghadapi arus informasi yang makin deras.
"Kecakapan digital sangat penting dalam mencari dan menemukan informasi yang tepat," tegasnya dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (13/4).
BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Digital, Kemenkominfo Gelar Edukasi kepada Murid di Sidrap
Wahyu juga mengapresiasi kerja sama antara Kemenkominfo dengan Politeknik Negeri Jember yang telah berjalan sejak 2018 dengan program terdahulu, Digital Talent Scholarship (DTS) dan Vocational School Graduate Academy (VSGA).
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo RI Bonifasius Wahyu Pudjianto menjelaskan bahwa transformasi digital telah mengubah setiap aspek kehidupan masyarakat.
BACA JUGA: Begini Upaya Kominfo Tumbuhkan Toleransi kepada Anak Muda Bekasi
Pemerintah bertanggung jawab untuk memfasilitasi adaptasi tersebut salah satunya dengan program literasi digital.
"Literasi digital merupakan kecakapan yang perlu dimiliki seluruh masyarakat. Kecakapan ini diharapkan mengantarkan masyarakat menjadi masyarakat yang beretika, berbudaya, aman dan tentram dalam memanfaatkan teknologi informasi," jelasnya.
Dia berharap kegiatan ini bisa meningkatkan literasi digital mahasiswa dalam menghadapi arus informasi yang semakin kompleks. Mahasiswa ditantang untuk memahami ilmu pengetahuan dan membangun usaha bisnis.
"Targetnya ketika Anda lulus bukan hanya mencari kerja tetapi juga menciptakan lapangan kerja," ujar Bonifasius.
Literasi digital menjadi hal yang makin penting dalam era digital seperti sekarang ini. Hal tersebut disampaikan Co-Founder dan Kepala Sekolah Perempuan Jember Wiwin Riza Kurnia saat mengisi materi di sesi pertama.
Menurut Wiwin, kegiatan literasi digital tidak hanya sebatas membuat konten yang berhubungan dengan hobi dan penggunaan internet, tetapi juga memahami etika bermedia sosial atau berinternet.
Dia mengungkapkan ada enam etika bermedia sosial atau berinternet yang perlu dipahami, yaitu bertanggung jawab untuk setiap konten yang diakses maupun diunggah di Internet, menghargai orang lain, menghindari ujaran kebencian, menghindari pembajakan, menghindari plagiarisme, menjaga privasi, dan berpikir kritis.r
"Keuntungan menjadi produktif di medsos adalah memperluas relasi, menambah ilmu, self branding, dan menambah sumber pemasukan. Tantangannya adalah bagaimana mengubah budaya konsumtif menjadi produktif," tambah Wiwin.
Sementara itu, Ketua Tim Startup Digital Kemenkominfo RI Sonny Sudaryana mengungkapkan bahwa 77% penduduk Indonesia sudah terkoneksi ke internet merupakan pasar yang sangat besar di bidang teknologi. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad