Tingkatkan Literasi Digital, Kemenkominfo Gelar Edukasi kepada Murid di Sidrap

Jumat, 24 Maret 2023 – 11:15 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program untuk 11.838 siswa dari 230 SD dan SMP Negeri di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Foto: Program Kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital

jpnn.com, SIDRAP - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program untuk 11.838 siswa dari 230 SD dan SMP Negeri di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Program Kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia itu diselenggarakan pada Selasa (21/3).

BACA JUGA: Tingkatkan Kinerja Pelapak Sampah, Waste4Change dan DBS Gelar Edukasi Literasi Keuangan

Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Cermat Bermain Media Sosial,” dan digelar dalam rangka meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat pada 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021 yang lalu, menunjukkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level sedang dengan nilai 3,49 dari 5,00.

BACA JUGA: Toleransi Rendah dalam Ruang Digital Picu Hate Speech, Cyberbullying, dan Hoaks

Dengan begitu, upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman ini menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pilar utama, yaitu kecakapan, etika, budaya, dan keamanan digital.

Kali ini program menampilkan sejumlah narasumber, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidenreng Rappang Faizal Sehuddin yang membawakan materi etika digital.

BACA JUGA: Dorong Digitalisasi Keuangan Daerah, BRI Terkoneksi SIPD

Menurutnya, dalam bermedia digital harus memperhatikan privasi diri sendiri dan orang lain, dengan tidak sembarang memberikan informasi pribadi seperti alamat rumah, juga tidak menyebarkan berita palsu atau hoaks yang dapat merugikan orang lain.

“Mari kita jaga etika dalam menggunakan media digital, saling menghormati, dan memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk kebaikan bersama. Etika ada karena kita adalah manusia,” ujarnya.

Lalu materi terkait kecakapan digital disampaikan seorang Creative Entrepreneur Ibnu Novel Hafidz.

Menurutnya, jika dalam media digital harus diciptakan atmosfer positif karena informasi dapat dengan cepat menyebar.

"Dalam perkembangan teknologi yang terus berkembang, kita tidak tahu ujungnya seperti apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, sebagai manusia yang bijak, kita perlu menyampaikan sesuatu dengan santun dan sopan di media sosial agar tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain,” ungkapnya.

Sedangkan narasumber ketiga yakni praktisi pendidikan Iman Wicaksono yang membawa materi terkait keamanan digital.

Dia menjelaskan bahaya mengintai di dalam bermedia digital, seperti kekerasan siber, radikalisme, terorisme, penculikan, bunuh diri, adiksi siber, dan hoaks, sehingga harus memahami bagaimana menghadapi hoaks dan tidak menjadi penyebar berita bohong.

“Kita harus tetap sehat dan semangat dalam menghadapi tantangan di era digital ini. Ada hal-hal yang dapat mendukung masa depan kita menjadi lebih baik, seperti meningkatkan kemampuan bermedia digital dan memperhatikan etika dan keamanan dalam bermedia sosial. Kita harus hati-hati dalam berbagi informasi dan selalu berpikir kritis,” jelasnya.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti atau di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan YouTube @literasidigitalkominfo. (Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mewakili Mendagri, Dirjen Bina Keuda Terima Digital Government Award 2023


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler