6 Fakta Penolakan Fahri Hamzah di Manado (1)

Minggu, 14 Mei 2017 – 15:15 WIB
Massa dari berbagai Ormas adat Minahasa melakukan aksi tolak kedatangan Fahri Hamzah di depan pintu VVIP Bandara Internasional Sam Ratulangi, Sabtu (13/5). Paul Bawole/Manado Post/JPNN.com

jpnn.com, MANADO - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengalami kejadian tak menyenangkan saat mengunjungi Sulawesi Utara, Sabtu (13/5).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat penolakan dari massa.

BACA JUGA: Polisi Sudah Siapkan Surat Penangkapan Habib Rizieq

Berikut ini kami sajikan beberapa fakta terkait penolakan terhadap Fahri:

 

BACA JUGA: Situasi Panas, Fahri Hamzah Batal Berwisata Malam

1. Fahri diadang di Bandara Sam Ratulangi.

Ribuan massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat di Bandara Sam Ratulangi, Manado.

BACA JUGA: Terungkap, Inilah Pemicu Utama Massa Tolak Fahri Hamzah

Massa berkumpul di tiga titik, mulai Tugu Adipura hingga bandara.

Jalan menuju bandara juga dipenuhi massa yang mengenakan baju hitam.

"Fahri Hamzah tidak boleh menginjakkan kaki di Tanah Minahasa. Dia akan membawa pengaruh buruk jika datang kemari," seru salah satu orator.

 

2. Fahri dikabarkan datang bersama sekretaris jenderal Front Pembela Islam (FPI).

Ketua Umum Waraney Puser In Tana John Pandeirot menuturkan, massa mengadang Fahri sebagai bentuk penolakan terhadap masuknya ormas intoleran di Sulut.

Sebab, Fahri dikabarkan datang bersama sekretaris jenderal FPI.

"Ini merupakan aksi spontanitas masyarakat. Karena beredar kabar ada sekjen FPI yang ikut beserta rombongan Fahri Hamzah," kata Pandeirot.

Dia menambahkan, massa menolak oknum yang mendukung ormas intoleran.

"Apalagi membuat kegiatan di Sulut menyangkut organisasi intoleran atau anti-NKRI. Karena akan merusak tatanan antarumat yang selama ini sudah terjalin di Sulut. NKRI harga mati," ujar Pandeirot. (mp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-detik Menegangkan Massa Menguber Fahri Hamzah


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler