Detik-detik Menegangkan Massa Menguber Fahri Hamzah

Minggu, 14 Mei 2017 – 05:35 WIB
Massa dari berbagai Ormas adat Minahasa melakukan aksi tolak kedatangan Fahri Hamzah di depan pintu VVIP Bandara Internasional Sam Ratulangi, Sabtu (13/5). Paul Bawole/Manado Post/JPNN.com

jpnn.com, MANADO - Kedatangan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ditolak ribuan masyarakat dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan LSM yang berkumpul di sekitar Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulut, Sabtu (13/5) sejak pagi hari.

Dari pantauan, sejak pukul 09.00 Wita, ada tiga titik konsentrasi massa, mulai dari Tugu Adipura sampai bandara.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Datang Bandara Tegang, Calon Penumpang Lari

Jalan menuju Bandara Sam Ratulangi seketika dipenuhi massa yang berseragam hitam. Sejumlah orator sepakat menolak hadirnya politikus PKS tersebut.

"Fahri Hamzah tidak boleh menginjakkan kaki di Tanah Minahasa. Dia akan membawa pengaruh buruk jika datang kemari," seru salah satu orator, yang berteriak dari atas mobil pick up warna hitam.

BACA JUGA: Ini yang Disampaikan Fahri Hamzah di Depan Pejabat Sulut

Masih di lokasi yang sama, di pintu keluar bandara, seorang ibu berorasi tegas menolak kehadiran Fahri.

"Islam itu saudara kami. Kami tidak membenci Islam. Tetapi kami tidak suka Fahri Hamzah karena dia itu pemecah belah bangsa. Kami tolak FPI. Kami tolak Fahri Hamzah menginjakkan kaki di tanah suci kami," tegasnya.

BACA JUGA: Tuh, Fahri Hamzah Masuk Pesawat Tinggalkan Manado

Kemudian salah satu orator Olden Kansil mengatakan, penolakan mereka karena Fahri dikenal kerap melontarkan kata-kata yang mencerminkan sikap intoleransi.

“Sulut tak ingin didatangi oknum yang sering berucap memecah belah bangsa. Ingat, Sulut cinta damai. Kami di sini semua adalah anak bangsa,” tukasnya.

Massa pun perlahan bergerak memasuki bandara. Karena berdasarkan kabar Fahri sudah tiba. Ketika itu jam menunjukkan pukul 11.00 Wita. Dipimpin pasukan Kabasaran, massa mencari keberadaan Fahri.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey pun turun memberi penjelasan kepada massa. Menurutnya dia tidak akan menggadaikan aspirasi masyarakat Sulut.

"Untuk itu berikan kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan masalah ini. Biarkan saya berbicara dengan pihak kepolisian, kasih tanggung jawab saya sebagai gubernur untuk berbicara dengan mereka," ujar Olly.

Setelah gubernur masuk ke kawasan bandara, massa berusaha mencari cara masuk hingga apron bandara. Sebagian memutar melalui jalan samping.

Di sisi lain, Fahri sudah lebih dulu bertolak ke kantor Gubernur Sulut melalui jalan samping. Nyanyian I Yayat U Santi bergema. Teriakan menolak Fahri terus terdengar.

Massa pun kesal ketika tiba di sekitar landasan, ternyata Fahri sudah tidak ada. Kabar Fahri sedang dalam perjalanan ke kantor gubernur cepat menyebar. Massa dengan kendaraan roda empat dan roda dua bergerak ke kantor gubernur.

Penjagaan ketat pun tampak di halaman kantor yang berada di Jalan 17 Agustus itu. Ratusan personil polisi disiapkan beserta mobil water cannon.

Aksi massa berlanjut. Namun langsung diadang personil kepolisian. Massa menuntut dipertemukan dengan gubernur.

Pantauan Manado Post (Jawa Pos Group), ketenggangan berlanjut. Massa yang tidak puas karena tak dipertemukan dengan gubernur bergerak menerobos barikade kepolisian. Aksi saling dorong terjadi antara massa dan polisi.

Massa berhasil menembus barikade polisi. Polisi pun langsung menembakkan gas air mata ke arah massa yang membuat mereka mundur dan kembali posisi semula.

Kemudian tanpa diketahui massa yang berada di depan kantor, Fahri bertolak ke Bandara Sam Ratulangi menumpang mobil kepolisian.

Sekira pukul 16.12 Fahri tiba di Lanudal. Pukul 16.54 pesawat Garuda Airlines yang ditumpanginya take off dari Bandara Sam Ratulangi. (MP)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Tengah Penolakan, Fahri Bicara soal Kebangsaan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler