jpnn.com, MANADO - Pengadangan yang dilakukan massa dari organisasi kemasyarakatan (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) membuat agenda Fahri Hamzah di Manado berantakan.
Fahri sudah diadang massa sejak mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sabtu (13/5).
BACA JUGA: 6 Fakta Penolakan Fahri Hamzah di Manado (1)
Banyak fakta terungkap terkait penolakan terhadap wakil ketua DPR RI itu.
Berikut ini beberapa fakta tersebut:
BACA JUGA: Percayalah, Fahri Hamzah Bukan Sosok Intoleran
3. Massa mengklaim penolakan adalah aksi spontan
BACA JUGA: Situasi Panas, Fahri Hamzah Batal Berwisata Malam
Panglima Besar Milisi Waraney Audi Malonda mengatakan, pengadangan itu merupakan aksi spontan dari masyarakat adat.
“Dalam aksi ini tidak ada yang mengoordinasi. Aksi ini murni dari masyarakat yang tidak ingin Tanah Minahasa dimasuki ormas intoleran. Kabarnya ada sekjen FPI bersama dengan rombongan Fahri Hamzah,” ujarnya.
Dia memastikan pihaknya akan terus melakukan pemantauan dengan ketat.
“Untuk itu kami akan terus memantau bila ada penyusup dari ormas-ormas intoleran yang akan masuk dan mengusik kedamaian di Sulawesi Utara,” tutur Audi.
4. Fahri dianggap pemecah belah bangsa
Berbagai kalimat pedas dilontarkan massa saat mengadang Fahri.
Salah satunya dilontarkan ibu yang ikut mengadang politikus PKS itu.
"Islam itu saudara kami. Kami tidak membenci Islam. Namun, kami tidak suka Fahri Hamzah karena dia itu pemecah belah bangsa. Kami tolak FPI. Kami tolak Fahri Hamzah menginjakkan kaki di tanah suci kami," ujarnya.
Salah satu orator Olden Kansil juga melontarkan kalimat yang sangat pedas.
Dia mengatakan, penolakan terjadi karena Fahri kerap melontarkan kata-kata yang mencerminkan sikap intoleransi.
“Sulut tak ingin didatangi oknum yang sering berucap memecah belah bangsa. Ingat, Sulut cinta damai. Kami di sini semua adalah anak bangsa,” kata Olden. (mp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap, Inilah Pemicu Utama Massa Tolak Fahri Hamzah
Redaktur & Reporter : Ragil