jpnn.com, DENPASAR - Beredar spanduk provokasi yang dipasang di beberapa lokasi wilayah Kota Denpasar, Bali.
Berikut sejumlah fakta terkait spanduk tersebut.
BACA JUGA: Menurut Arief Poyuono, Jutaan Lulusan SMA, SMK, Sarjana, Korban PHK, Butuh UU Ciptaker
Pertama, spanduk itu bertuliskan "Mari kita kumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa terhadap pemerintah, serang, hancurkan, jarah dan bakar".
Kedua, Polda Bali beserta jajaran Polresta Denpasar sedang menyelidiki terkait beredarnya spanduk tersebut.
"Itu brosurnya sudah kita (polisi, red) dapat. Tapi pelaku-nya belum kita tahu siapa. Masih kita selidiki. Kalau sudah tahu kan sudah kami amankan, tapi sampai sekarang masih penyelidikan,” Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi saat dihubungi di Denpasar, Rabu (21/10) malam.
BACA JUGA: Inilah Masalah Terbaru Proses Penetapan SK PPPK, Sabar ya
Ketiga, di spanduk tertulis Bali Tidak Diam.
Aliansi Bali Tidak Diam merupakan kelompok gabungan mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja.
BACA JUGA: Gebrak Demo Hari Ini di Depan Istana, Berapa Jumlah Massa ya?
“Kalau kita lihat kan ada tulisan dari 'Bali Tidak Diam', tapi kita (polisi, red) tidak tahu siapa yang pasang dan kapan dia pasang," ujar Kombes Pol Syamsi.
Namun, Syamsi mengatakan, apakah polisi akan memanggil koordinator lapangan (korlap) aliansi Bali Tidak Diam atau tidak, saat ini belum diputuskan karena masih dalam penyelidikan.
Keempat, ada dugaan pemasangan spanduk dilakukan ketika tidak ada orang di sekitar lokasi.
Sehingga untuk sementara belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan.
"Yang jelas itu kami menyelidiki dan fokus menyiapkan pasukan untuk pengamanan unjuk rasa yang dilakukan besok (hari ini, 22/10)," ucapnya.
Kelima, koordinator lapangan dari aliansi Bali Tidak Diam, Abror Torik Tanjilla membantah spanduk tersebut berasal dari aliansi Bali Tidak Diam.
"Ciri-ciri dari brosur yang dibuat dan disebarkan oleh aliansi Bali Tidak Diam hanya terdiri atas dua warna yaitu hitam dan putih dan tidak pernah ada narasi ajakan melakukan aksi kerusuhan seperti brosur yang dituduhkan kepada kami aliansi Bali Tidak Diam," ujar Abror menegaskan.
Abror menegaskan bahwa aliansi Bali Tidak Diam, tidak pernah mencetak satu pun spanduk atau brosur yang berwarna selain warna hitam dan putih.
Pihaknya tidak pernah melakukan dan menginisiasi aksi kerusuhan.
Keenam, Abror mengecam dan mengutuk oknum yang menginisiasi dan mengeksekusi pelepasan dan pengerusakan brosur asli aliansi Bali Tidak Diam.
"Anehnya, brosur yang benar dari aliansi Bali Tidak Diam baru satu jam dipasang, sudah banyak yang dilepas dan sengaja dirusak oleh oknum-oknum tidak dikenal. Dengan dirobek dan dilepas dari perekat-nya," kata Abror. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo