6 Jam Terkatung-Katung di Laut, Ibu Ini Lega Bisa Memeluk Kedua Putrinya

Kamis, 02 Juni 2016 – 02:58 WIB
KM Kelud terlihat miring karena kandas di Sekupang, Batam, Rabu (1/6). Foto: Batam Pos/JPG

jpnn.com - BATAM - Erna tak dapat menyembunyikan rasa harunya saat melihat kedua putrinya, Rani (16) dan Rika (12), turun dari KM Kelud di Pelabuhan Beton Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/6). Erna langsung memeluk erat keduanya.

"Sehat nak, udah makan tadi di kapal?" tanya Erna kepada kedua putrinya itu.

BACA JUGA: Cantik, Berjilbab, Ikhlas pula Menjadi Guru

Sebelum merapat di Pelabuhan Beton, KM Kelud yang ditumpangi Rani dan Rika serta ratusan penumpang lainnya sempat kandas di jarak 200 meter dari dermaga. Kondisi ini berlangsung sekitar enam jam. 

Erna mengaku sudah berada di pelabuhan sejak pukul 09.00 WIB. Sebab KM Kelud yang berangkat dari Belawan, Sumatera Utara, itu dijadwalkan tiba di Pelabuhan Beton pada pukul 10.00 WIB. Namun karena insiden ini, kapal baru bisa merapat di pelabuhan pada pukul 16.00 WIB.

BACA JUGA: Stok Blanko E-KTP Menipis, Diprioritaskan Warga 17 Tahun

"Mereka mau liburan sekolah di sini, syukur mereka sehat saja, karena tadi kepikiran mereka belum makan, bontotnya (bekal, red) sudah habis pas saya telepon tadi," ujar perempuan 38 tahun ini sambil terus memeluk kedua putrinya.

Kepala Operasional PT Pelni Cabang Batam, Dahlan Mustafa, membenarkan KM Kelud tersebut seharusnya merapat di Pelabuhan Beton pada pukul 10.00 WIB. Namun kapal kandas sesaat sebelum sampai di pelabuhan.

BACA JUGA: Luhut Pastikan Perpres Badan Otorita Danau Toba Segera Terbit

"Karena air surut, ditambah angin kencang dan hujan. Kapal terhalang tumpukan pasir, jadi tidak bisa jalan," kata Dahlan saat ditemui di dermaga Pelabuhan Beton, seperti dikutip batampos (Jawa Pos Group), Rabu.

Dia menjelaskan, sebelum ke Batam, KM Kelud tersebut singgah di Karimun. Pihak PT Pelni sempat mengerahkan kapal tug boat untuk menarik kapal yang mengangkut 714 penumpang. Namun karena air surut cukup dalam, kapal tersebut tak bisa ditarik.

Satu-satunya solusi hanyalah menunggu air laut kembali pasang. Hingga menjelang sore air baru mulai pasang dan KM Kelud benar-benar bisa merapat di pelabuhan pada pukul 16.00 WIB.

"Alhamdulillah, semua lancar dan seluruh penumpang turun dengan selamat," ujarnya.

Sementara itu, Ita, 45, pedagang yang biasa berjualan di depan PT Holcim, Sekupang, mengaku tak bisa jualan akibat insiden ini. "Rugi hari ini tak bisa berjualan, itu sayur semoga saja masih bagus," kata warga Patam Lestari, Batam, ini.

Suasana di pelabuhan cukup ramai. Selain keluarga penumpang, puluhan lori terlihat antre untuk mengangkut barang muatan kapal.

Akibat kejadian ini, sebanyak 242 penumpang tujuan Tanjungpriuk terpaksa mengalami keterlambatan keberangkatan hingga lima jam. Berdasarkan jadwal, penumpang harusnya sudah berangkat sekitar pukul 13.00 WIB, namun mereka baru diberangkatkan pada pukul 18.00 WIB tadi malam. (cr17/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kongkalikong Pembangunan Sekolah, Anggota DPRD dan Pejabat Ditahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler