jpnn.com, JAKARTA - APAKAH Anda menderita diabetes? Beberapa perubahan mau tidak mau harus dilakukan penderita diabetes untuk mengontrol kadar gula darah mereka.
Bagi penderita diabetes, tidak ada lagi yang namanya bebas mengonsumsi semua makanan dan minuman manis jika tidak ingin kadar gula darah melesat tajam.
BACA JUGA: Jangan Suka Minum Air Es Setelah Olahraga, Ini 3 Efek Sampingnya yang Mengerikan
Namun, penderita diabetes tentu saja tetap harus menjaga daya tahan tubuh mereka.
Olahraga merupakan faktor penting dalam manajemen glukosa darah atau gula darah dan kesehatan secara keseluruhan pada orang dengan diabetes dan pradiabetes.
BACA JUGA: 4 Camilan Manis Rendah Gula yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
Dengan olahraga, kontrol glukosa darah pada diabetes tipe 2 jadi terkendali.
Olahraga juga bisa mengurangi faktor risiko kardiovaskular, berkontribusi pada penurunan berat badan, dan meningkatkan kesehatan keseluruhan.
BACA JUGA: Gula Darah Stabil, Ini 8 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
Sementara bagi penderita diabetes tipe 1, olahraga teratur juga miningkatkan sensitivitas insulin.
Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Berenang
Berenang adalah latihan aerobik yang ideal untuk penderita diabetes tipe 2, karena tidak memberi tekanan pada persendian.
Menyelam di air tidak memberi banyak tekanan pada tubuh Anda dibandingkan dengan berjalan atau jogging.
American Diabetes Association menyebutkan, diabetes tipe 2 bisa menyebabkan komplikasi kaki, termasuk neuropati.
Kondisi neuropati bisa menyebabkan hilangnya rasa pada kaki.
Untuk mencegahnya, kamu bisa membeli sepatu air untuk melindungi kaki Anda di kolam renang.
2. Jalan Cepat
Jika sebelumnya tidak memiliki rutinitas olahraga, sebaiknya Anda memulainya dengan berjalan kaki.
Ini adalah olahraga ringan dengan banyak manfaat. Yang Anda butuhkan hanyalah sepasang sepatu yang bagus dan lokasi yang tepat.
Berjalan merupakan salah satu kegiatan yang paling dianjurkan untuk penderita diabetes tipe 2.
Sementara menurut Harvard T.H. Chan, dari Sekolah Kesehatan Masyarakat, jalan cepat yang dilakukan dengan kecepatan yang meningkatkan detak jantung.
Ini dianggap sebagai latihan intensitas sedang. Berjalan pada cepat 30 menit per hari lima hari per minggu akan membantu mencapai 150 menit latihan intensitas sedang.
3. Tai Chi
Menurut Mayo Clinic, tai chi adalah tradisi Tiongkok kuno. Peserta bergerak melalui serangkaian aktivitas yang dilakukan dengan lambat dan santai bersama dengan pernapasan dalam.
Sebuah meta-analisis dari 14 studi, yang diterbitkan pada Juli 2018 di Journal of Diabetes Research, menyimpulkan bahwa tai chi adalah cara yang efektif bagi penderita diabetes tipe 2 untuk mengelola kadar glukosa darah dan A1C mereka.
Tai chi sangat ideal untuk penderita diabetes, karena memberikan kebugaran dan menurunkan stres sekaligus.
Tai chi juga meningkatkan keseimbangan dan dapat mengurangi kerusakan saraf atau neuropati, yang merupakan komplikasi umum di antara penderita diabetes.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gerontology and Geriatric Medicine edisi Desember-Januari 2018 melihat efek tai chi pada orang yang memiliki neuropati perifer (PN).
Para peneliti menemukan, bahwa latihan tidak menyembuhkan PN, tetapi meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan kekuatan.
Namun, melatih keseimbangan setiap hari adalah komponen penting untuk tetap berdiri mandiri seiring bertambahnya usia.
Jika tidak melakukan tai chi, masukkan beberapa latihan keseimbangan lainnya ke dalam rutinitas mingguan untuk mengurangi risiko jatuh.
4. Latihan Sepeda Statis
Bersepeda juga merupakan bentuk latihan aerobik, yang membuat jantung lebih kuat dan paru-paru berfungsi lebih baik.
Olahraga ini adalah cara nyaman untuk membakar kalori. Latihan sepeda statis beberapa kali per minggu ternyata bisa mengurangi risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar trigliserida.
Itu didapat dari sebuah penelitian yang diterbitkan pada Maret 2018 di American Journal of Health Promotion.
5. Latihan Beban
Menurut Colberg, manfaat latihan beban bukan hanya penting untuk penderita diabetes, tetapi untuk semua orang.
Latihan beban membangun massa otot. Ini penting bagi mereka yang menderita diabetes tipe 2.
Jika kehilangan massa otot, Anda akan lebih sulit mempertahankan gula darah.
Rencanakan latihan ketahanan atau latihan beban setidaknya dua kali seminggu sebagai bagian dari rencana pengelolaan diabetes.
6. Yoga
Penelitian menunjukkan yoga bisa membantu menurunkan stres dan mengelola kondisi gula darah pada pengidap diabetes.
Ketika tingkat stres meningkat, kadar gula darah juga ikut meningkat.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Maret 2017 di Journal of Physical Activity & Health menyimpulkan, yoga membantu mengurangi gejala depresi pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa