jpnn.com, MIMIKA - Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama memastikan pihaknya bakal terus memperkuat koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mimika, Papua, untuk melindungi karyawan dari risiko penyebaran virus corona di seluruh area kerja dan lingkungan sekitar perusahaan.
Riza mengatakan, upaya yang dilakukan antara lain dengan memaksimalkan jaga jarak (physical distancing), menyiapkan fasilitas medis di Tembagapura dan Timika yang merupakan area kerja utama perusahaan, serta menutup akses memasuki Tembagapura.
BACA JUGA: Situasi Terkini Corona di Kawasan Penambangan PT Freeport, Banyak yang Kena
“Di tengah kelesuan pasar komoditas global akibat perlambatan industri dalam upaya mitigasi COVID-19 di seluruh dunia, sebagai objek vital nasional yang bergerak di bidang tambang, kegiatan operasional PTFI hingga saat ini tetap berjalan agar bahan baku industri dapat tersedia, roda perekonomian lokal dan nasional dapat terus bergerak, dan area tambang tetap produktif serta terjaga kestabilannya," tutur Riza, Sabtu (2/5).
"Meski demikian, kami memastikan bahwa keamanan dan kesehatan karyawan adalah prioritas utama kami,” imbuh pria yang juga merupakan Juru Bicara PTFI itu.
BACA JUGA: Kantor Freeport Diserang KKB, Satu Orang Pekerja WNA Tewas
Sejak awal Maret, katanya, PTFI telah menerapkan berbagai upaya mitigasi yang bisa melipatgandakan protokol kesehatan di area kerja.
Upaya tersebut, pertama; menerapkan larangan masuk dan pembatasan perjalanan ke luar negeri. Memberlakukan larangan masuk dan bepergian kepada karyawan yang melakukan perjalanan dari/ke/melalui negara-negara berisiko tinggi, sesuai dengan arahan dari pemerintah.
BACA JUGA: Gawat! Corona Menyerang Sebuah Pabrik Pakaian di Bandung
Kedua, melakukan pemeriksaan suhu tubuh. Mewajibkan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap karyawan yang tiba di bandara dan terminal bus dan hendak memasuki area kerja PTFI. Karyawan yang terdeteksi dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius diwajibkan untuk tidak bekerja dan memeriksakan diri ke tim medis.
Ketiga, memaksimalkan pembatasan interaksi fisik. Menutup sejumlah fasilitas seperti sekolah, tempat ibadah, dan restoran/kafetaria di seluruh area kerja. Bagi fasilitas umum yang tetap dibuka seperti kantin karyawan dan pasar swalayan, garis yang mengatur jarak antrean antarpengunjung telah disiapkan.
Pembatasan jarak yang sama diterapkan pula dalam trem dan bus karyawan yang hanya beroperasi di dalam area kerja.
Keempat, menggiatkan standar kebersihan. Melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kantor dan area kerja, serta secara aktif merilis berbagai konten edukasi bagi karyawan.
Kelima, menutup seluruh akses memasuki Tembagapura. Menutup akses masuk ke Tembagapura sejak 26 Maret 2020. Namun, seluruh kegiatan operasional pengangkutan logistik tetap dilakukan seperti biasa agar kebutuhan bahan-bahan pokok seperti makanan tetap terpenuhi.
Keenam, menggelar rapid test dan mempersiapkan prosedur penanganan serta akomodasi. Pengamatan kesehatan sebagai prosedur skrining dan deteksi awal terhadap risiko penularan COVID-19 di antara karyawan perusahaan.
PTFI telah melaksanakan rapid test sesuai dengan proses penelusuran kontak (contact tracing) dan akan dikembangkan secara bertahap hingga mencakup populasi yang lebih luas di area perusahaan.
Bersamaan dengan itu, PTFI juga menyediakan fasilitas, tenaga, dan prosedur medis untuk mengantisipasi penanganan karyawan di area operasi yang perlu mendapat
pemantauan khusus.
PTFI juga telah menyediakan akomodasi khusus bagi karyawan yang menunjukkan gejala penyakit atau membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis di seluruh area kerja, yakni di Tembagapura dan Kuala Kencana Timika.
Dr Firdy Permana, Public Health Manager dari International SOS selaku mitra perusahaan dalam penanganan kesehatan karyawan PTFI menegaskan, pihaknya siap menghadapi berbagai kemungkinan yang ada di area kerja.
“Kami secara aktif berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mimika, Pemerintah Kabupaten Mimika, dan Pemerintah Pusat untuk melakukan seluruh upaya pencegahan penularan dan penanganan COVID-19. Dari pelacakan (tracking) dan pengawasan (surveillance) melalui rapid test dan PCR test yang kami lakukan telah mampu dengan cepat mengindentifikasi kasus-kasus baru yang memberikan optimisme dari segala upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid,” katanya.
Firdy mengatakan PTFI juga telah menambah pasokan alat-alat medis seperti alat perlindungan diri dan ventilator, serta menyiapkan ruang-ruang karantina dan isolasi di rumah sakit, klinik, maupun sejumlah barak karyawan yang dalam masa pandemi kami relokasi menjadi area monitoring. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek