6 Khasiat Jus Tomat, Cegah Serangan Penyakit Ini

Kamis, 13 April 2023 – 02:12 WIB
Ilustrasi jus tomat. Foto: (ANTARA/Shutterstock)

jpnn.com, JAKARTA - TOMAT merupakan salah satu buah yang sering dianggap sebagai sayuran.

Tomat merupakan makanan yang banyak disukai orang karena kaya nutrisi seperti folat, vitamin C, potasium.

BACA JUGA: 10 Manfaat Jus Tomat yang Luar Biasa

Namun, yang benar-benar membuat tomat adalah banyaknya antioksidan seperti karotenoid di dalamnya, terutama likopen, yang diketahui memiliki beberapa manfaat kesehatan yang ditawarkan.

Tomat juga menawarkan banyak vitamin A. Tomat kaya akan komponen bermanfaat lainnya seperti vitamin E, flavonoid, pitosterol, dan beberapa vitamin yang larut dalam air lainnya.

BACA JUGA: 6 Manfaat Kangkung, Bantu Usir Penyakit Ini

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan tomat secara maksimal, tomat harus dimakan mentah atau dengan memasak minimal.

Jika tomat mentah bukan pilihan Anda, pilihan terbaik berikutnya adalah jus tomat. Dengan sejumput garam dan cabai rawit, jus tomat paling tidak enak.

BACA JUGA: 7 Efek Samping Makan Tomat Berlebihan, Tingkatkan Risiko Serangan Penyakit Ini

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Curejoy.com.

1. Bebas Kanker

Kehadiran lycopene karotenoid sejauh ini merupakan nilai jual terbaik dari jus tomat.

Likopen adalah karotenoid non-provitamin A yang bertanggung jawab atas warna merah hingga merah muda yang terlihat pada tomat, jeruk bali merah muda, dan makanan lainnya.

Produk olahan tomat adalah sumber lycopene makanan utama di Amerika Serikat.

Dikenal memiliki aktivitas antioksidan, hipolipidemik, dan antikarsinogenik, likopen adalah senyawa bioaktif utama yang terdapat dalam tomat dan produk sampingannya.

Apa artinya? Antioksidan menguris radikal bebas untuk mencegah kerusakan sel dan jaringan yang, pada gilirannya, mencegah banyak penyakit seperti kanker.

Selain likopen, vitamin C atau asam askorbat pada tomat berperan dalam mencegah oksidasi.

Aktivitas antikarsinogenik likopen melindungi tubuh dari karsinogen penyebab kanker.

2. Untuk Penglihatan Lebih Baik

Minum jus tomat setiap hari akan bermanfaat bagi mata Anda karena tomat kaya akan vitamin A.

Vitamin A, juga dikenal sebagai retinol, menjaga kesehatan jaringan di retina.

Retinol sangat penting untuk pembentukan visual ungu di retina yang memungkinkan penglihatan dalam cahaya redup.

3. Mempercepat Penurunan Berat Badan

Jika Anda sedang menjalani diet penurunan berat badan, kamu mungkin ingin memasukkan jus tomat ke dalam diet harian Anda.

Lycopene melakukan keajaibannya di sini lagi. Likopen melindungi tubuh dari penyakit metabolik.

Memiliki likopen membantu mengurangi lingkar pinggang, kolesterol serum, dan kadar adipokin inflamasi dalam tubuh, yang semuanya bisa berkontribusi pada diri yang jauh lebih ramping.

4. Mendetoksifikasi Hati

Organ internal terbesar di tubuh kita layak mendapatkan TLC dalam jumlah besar karena melakukan salah satu pekerjaan penting dalam menjaga kita tetap sehat, memurnikan darah yang didistribusikan ke dalam tubuh.

Karena berurusan dengan banyak racun, hati juga membutuhkan detoksifikasi.

Makanan nabati seperti tomat telah terbukti dapat mendetoksifikasi hati. Jus tomat secara luas dianggap baik untuk memperbaiki gangguan hati.

5. Jantung Sehat

Salah satu organ yang akan sangat diuntungkan dari diet harian tomat adalah jantung.

Diketahui memiliki efek perlindungan jantung, menurunkan LDL atau kolesterol jahat dan meningkatkan resistensi LDL terhadap oksidasi yang semuanya berarti jantung yang lebih sehat.

Likopen dalam plasma ditemukan bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular berlipat ganda. Tomat adalah sumber likopen terbaik.

6. Meningkatkan Kesehatan Usus

Jus tomat memiliki efek seperti prebiotik pada usus, meningkatkan mikrobiota usus yang menjamin kesehatan usus.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, ditemukan bahwa mengonsumsi jus tomat secara teratur selama lima minggu melawan efek diet tinggi lemak di perut.

Hal itu dimungkinkan karena jus tomat meningkatkan populasi bakteri lactobacillus (bakteri usus baik) di dalam perut.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler