jpnn.com - PADANG - Tim SAR Gabungan hingga Senin (11/3), masih melakukan pencarian terhadap enam korban bencana alam di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
"Hingga hari kelima operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlanjut. Namun, hari ini tidak ada korban yang ditemukan," kata Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik di Padang, Senin (11/3).
BACA JUGA: Banjir-Tanah Longsor Pesisir Selatan Sumbar, 10 Warga Ditemukan Meninggal Dunia
Dia menambahkan upaya pencarian oleh Tim SAR Gabungan di daerah Pesisir Selatan sudah dimulai sejak pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WIB.
Pencarian difokuskan ke tiga titik, yakni kawasan longsor di Kecamatan Sutera, korban yang terseret arus banjir di Koto XI Tarusan, dan Kecamatan Bayang.
BACA JUGA: BKI salurkan bantuan TJSL Fasilitas Air Bersih di Pesisir Cilincing
Dia memerinci, enam korban tersebut merupakan pembaruan data pada Senin, yang mana dua korban di Tarusan, tiga orang di Langgai, dan satu di Sungai Batang Bayang.
Menurut dia, dalam operasi pencarian dan penyelamatan pada Senin itu pihaknya juga menurunkan tiga unit drone.
BACA JUGA: Gegara Banjir Warga Gunakan Perahu ke Surau Untuk Salat Tarawih
Abdul memaparkan, untuk upaya pencarian di Langgai, Sutera, petugas mengalami kendala karena akses jalan menuju ke lokasi putus akibat longsor yang terjadi.
Berdasarkan data sejak bencana alam terjadi pada 7 Maret 2024, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 23 orang, empat masih dalam pencarian.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari terhitung sejak 8 Maret 2024.
Sekretaris Daerah Pesisir Selatan Mawardi Roska mengatakan masa tanggap darurat selama 14 hari ditetapkan karena banjir bandang berdampak pada puluhan ribu warga di 11 kecamatan.
Operasi pencarian melibatkan tim dari Kantor SAR Padang, Bengkulu, Jambi, dan Medan. Kemudian TNI, Polri, BPBD, Tagana, pemadam kebakaran, PMI, Pramuka, KSB, dan insan kebencanaan lainnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi