6 Makanan Sehat yang Bantu Turunkan Asam Lambung, Yuk Dicoba

Kamis, 10 Maret 2022 – 02:23 WIB
Kimchi. Foto: South China Morning/Susan Jung

jpnn.com, JAKARTA - SAAT mag menyerang, pasti yang Anda rasakan adalah naiknya asam lambung.

Asam lambung yang naik bisa mengakibatkan penderitanya merasa mual, muntah dan dada terasa terbakar.

BACA JUGA: Asam Lambung Naik, 3 Susu Lezat dan Sehat Ini Bisa Membantu Anda Menurunkannya

Untuk membantu turunkan asam lambung, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Anda coba.

Selain mengonsumsi obat resep, seseorang bisa mencoba memasukkan jenis makanan berikut dalam diet mereka, seperti dikutip laman Opa.org.uk.

BACA JUGA: Asam Urat Tinggi, Turunkan Saja dengan 10 Makanan Sehat Ini

1. Probiotik

Infeksi H. pylori bisa mengganggu keseimbangan bakteri di usus.

BACA JUGA: 5 Obat yang Bantu Turunkan Asam Lambung dengan Mudah, Aman Dikonsumsi Bun

Mengonsumsi probiotik seperti Lactobacillus, yang secara alami ada di usus bisa membantu mengembalikan keseimbangan alami bakteri.

Sebuah tinjauan studi klinis tahun 2014 menyimpulkan bahwa mengonsumsi probiotik bersama obat yang diresepkan bisa membuat pengobatan lebih efektif. Efek samping dari minum obat juga menurun.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik jenis tertentu bisa membantu mengurangi efek samping terkait pengobatan antibiotik, meningkatkan keseimbangan bakteri usus, dan membantu membuat pengobatan lebih efektif.

Anda bisa mengonsumsi probiotik sebagai suplemen atau mengonsumsinya dalam makanan fermentasi untuk turunkan asam lambung.

Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar penelitian berfokus pada probiotik tambahan, bukan pada makanan yang kaya akan probiotik.

2. Makanan fermentasi

Beberapa faktor bisa memengaruhi keseimbangan mikroba dalam usus, termasuk diet yang tidak sehat, penyakit atau obat-obatan tertentu.

Makanan sehat yang difermentasi kaya akan sumber mikroba, seperti bakteri, ragi, dan jamur.

Makanan yang mengandung mikroba ini bisa mengembalikan keseimbangan mikrobioma usus.

3. Brokoli

Brokoli dan kecambah brokoli mengandung sulforaphane, yang merupakan fitokimia yang menghambat pertumbuhan H. pylori.

Dalam sebuah studi tahun 2017 yang melibatkan orang dengan infeksi H. pylori, makan 70 gram kecambah brokoli per hari mengurangi peradangan perut dan secara signifikan mengurangi penanda infeksi dibandingkan dengan tingkat awal.

Sulforaphane juga hadir dalam sayuran silangan lainnya, seperti kembang kol, kubis, dan kangkung.

Untuk mengoptimalkan tingkat konsumsi zat ini, yang terbaik adalah memakan sayuran mentah atau mengukusnya sebentar hingga 3 menit.

4. Berry

Buah-buahan memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi buah beri mungkin sangat membantu dalam mengurangi infeksi H. pylori.

Dalam satu penelitian laboratorium yang lebih tua, ekstrak berbagai buah beri menghambat pertumbuhan H. pylori dalam cawan petri.

Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jus cranberry mungkin berguna dalam mengobati infeksi H. pylori.

Meskipun hasil ini menjanjikan, penelitian harus melanjutkan efek asupan berry pada sakit mag.

5. Madu

Orang-orang telah menggunakan madu sejak zaman kuno sebagai bahan makanan dan obat.

Ini secara alami antimikroba, dan beberapa jenis termasuk madu manuka dan pohon ek sangat kuat.

Dalam satu studi tahun 2015, 150 orang dengan dispepsia atau gangguan pencernaan, menambahkan madu ke dalam makanan mereka setidaknya sekali seminggu.

Mengonsumsi madu dikaitkan dengan rendahnya infeksi H. pylori.

6. Minyak zaitun

Minyak zaitun telah menghambat pertumbuhan H. pylori dalam penelitian laboratorium, tetapi belum terbukti ampuh pada peserta penelitian pada manusia.

Dalam satu penelitian dari 2012, orang dengan infeksi H. pylori mengonsumsi berbagai dosis minyak zaitun setiap hari selama 14 hari.

Hasilnya beragam, tetapi para peneliti menyimpulkan bahwa minyak zaitun mungkin cukup efektif dalam mengobati infeksi H. pylori.

Menggunakan minyak zaitun untuk memasak dan memanggang, serta dalam saus dan saus salad bisa memberikan beberapa manfaat bagi penderita sakit mag.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler