6 Manfaat Berhenti Mengonsumsi Daging, Turunkan Risiko Serangan Penyakit Kronis Ini

Jumat, 11 Agustus 2023 – 02:01 WIB
Ilustrasi Daging merah. Foto: Independent

jpnn.com, JAKARTA - SIAPA yang tidak mengonsumsi daging. Daging ayam, sapi, kambing, kerbau merupakan makanan yang banyak dikonsumsi orang.

Anda bisa mengolah berbagai daging ini dalam hidangan gurih yang lezat.

BACA JUGA: 5 Khasiat Daging Kambing, Cegah Serangan Penyakit Ini

Namun tahukah Anda, berhenti mengonsumsi daging bisa memberi manfaat yang baik untuk kesehatan?

Orang menjadi vegetarian karena banyak alasan. Beberapa terlahir vegetarian karena itulah gaya hidup yang dipilih orang tua mereka untuk diikuti, sementara yang lain menjadi vegetarian karena pilihan.

BACA JUGA: 5 Khasiat Daun Binahong, Bikin Penyakit Ini Tidak Berkutik

Apa pun alasannya, tidak mengonsumsi daging bisa menyebabkan perubahan baik tertentu pada tubuh Anda.

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Curejoy.com.

1. Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

Menurut temuan Laporan Statistik Diabetes Nasional, 2014, 29 juta orang di Amerika Serikat menderita penyakit diabetes 1.

BACA JUGA: 6 Manfaat Telur Puyuh, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini

Dari temuan ini, bisa disimpulkan bahwa diabetes telah menjadi perhatian yang semakin meningkat bagi penduduk Amerika dan orang-orang di seluruh dunia.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi daging bisa membuat seseorang berisiko terkena diabetes tipe 2.

Konsumsi daging didefinisikan sebagai mengonsumsi daging merah atau unggas setidaknya sekali seminggu.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prevalensi diabetes 40 persen lebih tinggi di antara wanita pemakan daging dan prevalensi diabetes 80 persen lebih tinggi di antara pria pemakan daging jika dibandingkan dengan vegetarian.

Oleh karena itu, beralih ke pola makan vegetarian bisa membantu mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan kemungkinan berkembangnya diabetes tipe 2, termasuk berat badan dan kolesterol.

2. Mempromosikan Usus yang Sehat

Usus manusia adalah rumah bagi berbagai macam mikroorganisme.

Ini juga termasuk bakteri baik yang membantu fungsi normal tubuh termasuk metabolisme, penyerapan nutrisi, dan perlindungan dari patogen eksternal.

Laporan menunjukkan bahwa pola makan yang kaya daging bisa mengubah keseimbangan bakteri baik yang ditemukan di usus manusia.

Ada penelitian yang juga mengaitkan daging merah dengan peningkatan risiko terkena divertikulitis.

Kondisi kesehatan ini menyebabkan kantong-kantong kecil di usus besar meradang.

Ini, pada gilirannya, menyebabkan kram, diare, sembelit, dan bahkan pendarahan dubur.

3. Menurunkan Kolesterol Jahat

Daging merah memiliki lebih banyak kolesterol dan lemak jenuh daripada unggas dan protein nabati.

Hal ini bisa menyebabkan kadar kolesterol jahat Anda dalam darah meningkat. Peningkatan kadar kolesterol tidak baik untuk kesehatan jantung.

4. Mengurangi Peradangan

Mengurangi daging atau menghilangkannya sama sekali bisa membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh.

Ini karena daging, khususnya daging merah, dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik dan peradangan yang lebih besar.

Peradangan bisa menyebabkan kondisi kesehatan yang serius termasuk serangan jantung, stroke, dan arthritis seperti rheumatoid arthritis.

Ada penelitian yang menunjukkan bagaimana pola makan vegetarian atau vegan bisa membantu mengurangi gejala rheumatoid arthritis.

5. Beralih ke Protein yang Lebih Sehat

Daging adalah sumber protein yang baik, tetapi juga merupakan sumber kolesterol dan lemak jenuh.

Menghilangkan daging bisa mengurangi bahaya yang mungkin ditimbulkannya bagi tubuh.

Kebanyakan vegetarian, karena kekurangan daging, tidak mendapatkan cukup protein.

Namun, ada protein nabati yang bisa menggantikan kehilangan ini.

Faktanya, itu adalah jenis protein yang bisa lebih bermanfaat daripada merugikan.

Sumber protein nabati antara lain lentil, buncis, kacang polong, kangkung, bayam, dan lain-lain.

6. Mengurangi Risiko Kanker

Hasil penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi daging yang tinggi, terutama daging merah dan daging olahan, dengan peningkatan risiko kanker, khususnya kanker kolorektal.

Barbekyu dan daging hangus dikaitkan dengan risiko tinggi kanker karena zat yang disebut amina heterosiklik terbentuk saat makanan dimasak pada suhu tinggi.

Zat ini telah ditemukan bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Oleh karena itu, beralih ke sayuran dan menghindari daging bisa membantu mengurangi risiko kanker.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler