6 Manfaat Rutin Minum Air Kunyit Hangat Setiap Pagi, Diabetes Langsung Kabur

Rabu, 18 November 2020 – 09:03 WIB
Ilustrasi kunyit. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - MANFAAT kesehatan dari minum air kunyit setiap pagi sebagian besar karena sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakterinya.

Jika meminum air kunyit setiap pagi, Anda akan mendapatkan hasil sebagai berikut, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: 6 Manfaat Minum Air Lemon Campur Kunyit untuk Kesehatan

1. Diabetes

Studi 2009 di Auburn University dan diterbitkan oleh Biochemistry and Bioophysical Research Communications, didapatkan hasil kunyit terbukti berpengaruh pada diabetes.

BACA JUGA: 3 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Wajah

2. Meredakan Radang Sendi

Studi 2012 membuktikan kunyit memiliki aktivitas yang kuat dibanding diklofenak yang biasanya digunakan dalam perawatan nyeri.

BACA JUGA: Benarkah Kunyit Bisa Memutihkan Gigi Anda?

3. Memperbaiki Pencernaan

Dengan mengonsumsi air kunyit hangat secara rutin, kita bisa memperbaiki pencernaan dan merangsang pelepasan empedu.

4. Melindungi Hati

Kunyit bekerja pada hati dengan cara melindungi dari kerusakan sel dan meregenerasi sel rusak.

Selain itu, juga merangsang produksi empedu, meningkatkan fungsi empedu dan mengurangi saluran hati yang membesar.

5. Kesehatan Jantung

Senyawa aktif dalam kunyit yang dikenal sebagai kurkumin akan membantu mencabut arteri dan membebaskannya dari plak serta pembekuan darah.

Air kunyit hangat juga dipercaya mampu memperpanjang umur dan mencegah penuaan.

Faktor yang paling penting untuk penuaan adalah radikal bebas dan pembengkakan.

6. Kesehatan Otak

Penelitian telah menunjukkan ada hubungan kuat antara gangguan kognitif seperti demensia dan alzheimer dan tingkat penurunan hormon pertumbuhan jenis tertentu, yang dikenal Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF).

Namun, para ahli juga menemukan kurkumin memiliki efek menguntungkan pada hormon ini.

Sehingga secara efektif memperbaiki beberapa penyakit otak atau penurunan fungsi otak karena penuaan.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler