jpnn.com, JAKARTA - Pemilihan Presiden 2024 mendatang diprediksi bakal ketat.
Pasalnya, ada enam tokoh yang diprediksi bakal menjadi king maker di hajatan lima tahunan tersebut.
BACA JUGA: Annisa Pohan Positif COVID-19, AHY Isolasi Mandiri, SBY?
Demikian dikemukakan Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia Wempy Hadir pada diskusi yang digelar PARA Syndicate-SULINDO, di Jakarta, Rabu (30/6).
Wempy kemudian menyebut keenam nama dimaksud.
BACA JUGA: Junimart Minta Pemerintah Awasi Penyaluran Insentif Bagi Nakes
Pertama, Presiden Joko Widodo.
Meski mantan gubernur DKI Jakarta itu bukan pemilik partai, namun sosoknya memiliki kekuatan yang penting dipertimbangkan.
BACA JUGA: Seleksi CPNS 2021 Sudah Dibuka, Ada 689.623 Formasi yang Diperebutkan
"Yang pertama adalah Jokowi, suka tidak suka saya kira Jokowi hari ini bukan hanya kader partai tetapi juga punya kekuasaan yang sangat powerfull."
"Jokowi menguasai kementerian dan lembaga strategis, dan kesetiaan mereka itu terhadap presiden sangat tinggi," ujar Wempy.
Dia juga mengatakan Jokowi memiliki citra bersih dan sederhana, sehingga kesetiaan para pembantunya sangat tinggi.
Kedua, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Wempy, Mega tidak perlu diragukan lagi sebagai king atau queen makers, karena memiliki parpol dan kekuatan di pilpres mendatang.
Megawati bersama PDI Perjuangan mampu merebut kemenangan dua periode pilpres.
PDIP sendiri memiliki militansi yang cukup tinggi dalam membangun kekuatan luar biasa, apalagi dengan pakem sampai saat ini memperjuangkan 'wong cilik'.
"Saya kira jargon ini sangat menarik simpati kelompok kelas menengah ke bawah, karena memang mayoritas masyarakat kita adalah masyarakat wong cilik, dengan demikian mengusung tema isu wong cilik ini menjadi sangat menguntungkan PDIP Perjuangan," ucapnya.
Ketiga, Prabowo Subianto sebagai ketua umum DPP Partai Gerindra.
"Prabowo ini saya kira berada pada dua sisi, bisa menjadi king makers atau menjadi orang yang akan didorong oleh koalisi yang nantinya akan dibentuk," kata dia.
Keempat, Susilo Bambang Yudhoyono yang tentunya akan memperjuangkan Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono untuk setara dengan tokoh atau politikus lain di kancah nasional.
"SBY masih memiliki beban sejarah dalam hidupnya, dia belum berhasil mengantar anaknya masuk dalam gelanggang politik nasional, saya kira visi dan mimpi yang sudah lama dibangun. Hasrat yang begitu tinggi tidak mungkin akan padam," katanya.
Kelima, Jusuf Kalla.
Mantan wakil presiden ini memang tidak memiliki partai.
Namun, JK sangat lihai dalam memainkan peran, bahkan mampu mengantarkan Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Menurut saya portofolio ini tidak bisa dianggap remeh dan layak menjadikan JK sebagai salah satu king makers."
"Apalagi JK bukan hanya sebagai seorang politikus, dia adalah mantan wapres dengan segala jaringan kekuasaan yang ada dan masih terawat," kata Wempy.
Jusuf Kalla lanjut dia juga seorang pengusaha sukses.
Hal itu tentu juga akan menjadi pengaruh besar untuk pilpres, karena biaya kontestasi pemilihan pemimpin RI tidak murah.
Keenam, Surya Paloh, sosok tersebut memiliki partai politik untuk maju pada pertarungan pemilihan presiden.
Dia menilai Surya Paloh bisa menjadi king makers melihat konstelasi politik belakangan ini.
"Melihat konstelasi politik terakhir, bukan meregang, tapi saya melihat agak dingin hubungan di antara koalisi, jadi seolah-olah Pak Surya Paloh mungkin tidak akan diajak lagi dalam mendatang di 2024," pungkas Wempy.(Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang