jpnn.com, JEMBER - Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Pelawangan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Kamis (18/7) pukul 08.15 WIB. Sebanyak enam nelayan meninggal dalam insiden ini.
Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, saat ini gelombang Samudera Hindia di selatan Jawa tinggi dan ganas sehingga memberikan dampak bagi nelayan, daerah wisata dan kawasan pesisir di Selatan Pulau Jawa.
BACA JUGA: Ombak Besar, Nelayan Tewas Tenggelam
Kapal nelayan Joko Berek yang berawak 21 orang dihantam gelombang tinggi saat hendak merapat ke pantai sehingga tenggelam.
"Akibatnya delapan orang awak kapal selamat, enam orang awak kapal meninggal dunia dan tujuh orang awak kapal hilang," kata Sutopo dalam keterangan yang diterima.
BACA JUGA: Belasan Perahu Nelayan Dihempas Ombak
Dia menceritakan, awalnya pukul 08.00 WIB kapal motor Joko Berek pulang dari melaut dan memasuki Pelawangan.
Pukul 08.15 WIB ketika sudah memasuki Pelawangan Puger karena kondisi gelombang laut yang tinggi dan kapal motor tidak sanggup melaju membuat kapal terbalik di jalur masuk.
BACA JUGA: Cari Ikan Sendirian, Nelayan Tewas di Perahu
Pukul 08.30 WIB, Pusdalops mendapat laporan dari warga bahwa telah terjadi kecelakaan laut di pantai Pancer Puger. Pukul 08.45 WIB TRC-PB loading peralatan untuk menuju lokasi laka laut.
"Tim SAR masih melakukan pencarian," kata dia.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati melakukan aktivitas di laut dan pantai. Bagi nelayan agar selalu waspada dan hati-hati saat berlayar.
"Jika kondisi tidak memungkinkan hendaknya mengurangi aktivitas di laut sementara waktu. Bagi masyarakat umum yang akan berwisata di beberapa pantai hendaknya ikuti saran dari petugas. Jangan berenang laut," kata dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapat Ikan Banyak, Nelayan Tewas sebelum Sampai Daratan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga