6 Pemda dan 21 Kota Sabet Perhargaan EV-DCI 2022

Jumat, 02 Desember 2022 – 06:20 WIB
CEO & Co-founder Katadata Indonesia Metta Dharmasaputra. Dok KIC

jpnn.com, JAKARTA - Enam provinsi dan 21 kota/kabupaten peraih pertumbuhan indeks tertinggi dalam EV-DCI yang diselenggarakan oleh Katadata Insight Center (KIC) dan East Ventures.

Adapun penghargaan itu diberikan kepada provinsi dan kota/kabupaten itu berasal dari enam wilayah, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku-Papua.

BACA JUGA: MenPAN-RB Azwar Anas Sebut Pemda Suka Menyembunyikan Data Honorer

CEO & Co-founder Katadata Indonesia Metta Dharmasaputra mengatakan EastVentures Digital Competitiveness Index yang menjadi dasar penilaian penghargaan yang dihasilkan setiap tahun oleh East Ventures bekerja sama dengan KIC.

EV-DCI merupakan pemetaan daya saing digital daerah yang dibentuk dari 3 sub-indeks, 9 pilar, dan 50 indikator. Sub-indeks pembentuknya adalah input, output, dan penunjang.

BACA JUGA: Mendagri Tito Minta Pemda tidak Mempersulit Investor

Adapun pilar pembentuknya, yaitu sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengeluaran TIK, perekonomian, kewirausahaan dan produktivitas.

Selanjutya, ketenagakerjaan, infrastruktur, keuangan dan regulasi dan kapasitas pemerintah daerah (Pemda).

BACA JUGA: 41 Pemda Belum Melakukan Validasi TPP ASN

"Penghargaan EV-DCI diberikan dalam ajang Regional Summit yang merupakan event tahunan dari KATADATA," ujar Metta di Jakarta, Kamis (1/12).

Event yang telah berjalan sejak 2020 ini bertujuan mempertemukan para stakeholder, di tingkat pemerintah pusat dan daerah, pelaku bisnis dan civil society untuk berkolaborasi mewujudkan tujuan pembangunan daerah berkelanjutan.

Selain itu, pemenang untuk tingkat kota/kabupaten adalah Kota Bogor, Kota Depok Kab. Bogor (regional Bodetabek); Kab. Kuningan, Kab. Indramayu, Kab. Majalengka (regional Jawa); Kota Lhokseumawe, Kota Bengkulu, Kab. Serdang Berdagai (regional Sumatera), Kab. Berau, Kab. Barito Kuala, Kota Singkawang (regional Kalimantan); Kab. Bima, Kab. Jembrana, Kota Kupang (regional Bali-Nusra); Kab. Minahasa, Kab. Majene, Kab. Takalar (regional Sulawesi); dan Kota Ternate, Kota Sorong, Kota Jayapura (regional Maluku-Papua).

Ada juga daerah yang memenangkan kategori pertumbuhan indeks tertinggi dari 2021 ke 2022, penghargaan juga diberikan kepada satu pemenang khusus untuk kategori Best Practice EV-DCI.

"Pemenang Best Practice EV-DCI 2022 diberikan kepada DKI Jakarta yang secara konsisten selalu menjadi peringkat pertama pada EV-DCI," ujar Metta.

EastVentures adalah sebuah perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara yang sudah berinvestasi di ratusan perusahaan rintisan teknologi (startup) di Indonesia dan sejumlah negara.

Adapun KIC merupakan unit bisnis Katadata yang bergerak di bidang riset, analisis dan survei, dengan salah satu fokusnya pada isu keberlanjutan.

“Untuk melakukan survei, kami baru saja meluncurkan Kurious, sebuah platform survei yang menjangkau wilayah di seluruh Indonesia. Terkait isu keberlanjutan, setiap tahun Katadata pun mengadakan event Sustainability Action for the Future Economy (SAFE), yang tahun depan memasuki tahun ke-4,” kata Metta.

Deputy Head Katadata Insight Center Vivi Zabkie menjelaskan penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya keras pemda dalam mengejar level daya saing digital.

“Kami ingin mendorong dan mengapreasi Pemda yang bekerja meningkatkan daya saing digital,” ujar Vivi saat memaparkan metode pemberian penghargaan pada Regional Summit di Jakarta pada Kamis (1/12).

Vivi menyebutkan dengan penghargaan yang diberikan per regional maka diharapkan setiap daerah dapat tetap bersaing dengan daerah lain di kawasannya.

“Penghargaan ini diharapkan bisa mendorong pemerintah daerah, khususnya kota/kabupaten di tier 2 dan 3 untuk bersaing mengejar pertumbuhan indeks EV-DCI dan meningkatkan daya saing digital daerah pada tahun-tahun berikutnya,” kata dia.

Hasil EV-DCI 2022 juga menunjukkan skor indeks daya saing digital (EV-DCI) naik menjadi 35,2 atau naik 3,2 poin dari tahun sebelumnya.

Hal itu menunjukkan jarak daya saing digital antara provinsi dengan skor tertinggi dan terendah juga semakin berkurang. “Ini hasil yang menarik karena menunjukkan adanya penurunan kesenjangan antar daerah,” ujarnya.

Dalam proses riset, KIC dan East Ventures juga menemukan sejumlah inisiatif menarik yang dilakukan pemda dalam meningkatkan daya saing digital. Misalnya, menyediakan wifi gratis, pelatihan UMKM go digital, marketplace lokal, hingga peningkatan talenta digital. (mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler