jpnn.com - HELSINKI – Pemerintah Finlandia benar-benar menghargai kebutuhan dasar anak-anak, yakni bermain. Hal itu juga diterapkan di pendidikan. Siswa sekolah dasar diberi kebebasan untuk bermain-main.
Langkah itu ternyata mampu membuat siswa lebih optimal saat belajar. Hasilnya, pendidikan di Finlandia mampu menduduki papan atas di Program for International Student Assessment (PISA).
BACA JUGA: Diknas Jakarta Klaim Siap Gelar UN Jujur
Dalam laporan terbaru PISA, Finlandia berada di posisi ke-12. Posisi itu jauh lebih baik dibandingkan Amerika Serikat yang duduk di urutan ke-36. (jos/jpnn)
Berikut 6 keunikan pendidikan Finlandia sebagaimana dilansir berbagai sumber:
BACA JUGA: 6 Sistem Pendidikan Negara Ini Bikin Siswa Indonesia Iri (1)
Siswa bebas bermain
Siswa sekolah dasar di Finlandia dibebaskan bermain di kelas. Para guru tak mau melarang siswa yang ingin tertawa terus. Siswa juga banyak mendapatkan latihan kesenian. Setidaknya hal itu yang terlihat di Jussi Hietava.
BACA JUGA: Tahun Ini, 5541 Sekolah Laksanakan UN Berbasis Komputer
“Anak-anak diizinkan membungkuk, menggoyangkan badan atau tertawa terus jika mereka memang ingin melakukannya,” demikian tulis Hechinger Report, Februari 2016 lalu.
Sementara itu, Kepala sekolah Kallahti Comprehensive School Timo Heikkinen mengatakan, pihaknya tak bisa melarang siswa yang ingin bermain meski suhu sangat dingin.
“Jika minus 15 derajat celcius dan angin kencang, mungkin tidak. Tapi, jika cuaca mendukung, mereka bisa bermain. Murid tidak akan belajar jika mereka tak bermain. Mereka harus bermain,” terang Heikkinen.
Siswa punya banyak waktu istirahat
Siswa di Finlandia dijamin tak akan bosa ketika sekolah. Sebab, mereka mendapatkan waktu istirahat yang sangat banyak setiap hari. Laman The New Republic menulis, siswa di Finlandia menjalani istirahat selama 75 menit per hari.
“Di Amerika Serikat, siswa hanya mendapatkan istirahat rata-rata selama 27 menit setiap hari,” demikian tulis The New Republic. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2016, Sekolah Internasional Wajib UN
Redaktur : Tim Redaksi