jpnn.com, SEMARANG - Bertempat di halaman Mapolda Jawa Tengah, para tokoh dan umat beragama melakukan doa bersama agar pelaksanaan Pemilu 2024 bisa terlaksana dengan damai, Rabu malam (8/11).
Kegiatan bertajuk “Doa Bersama untuk Negeri Dalam Rangka Pemilu Damai 2024” itu diikuti enam umat agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
BACA JUGA: Bertemu BAPOMI, Pj Gubernur Jateng Semangati 270 Mahasiswa ke POMNAS Kalsel
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengaku menyambut positif kegiatan yang diinisiasi Polda Jateng ini.
Menurutnya, berbagai ikhtiar lahiriah untuk mewujudkan pemilu damai, harus diiringi pula dengan ikhtiar spiritual.
BACA JUGA: Pelatih dan Atlet Peraih Medali di Paragames Mendapat Tali Asih dari Pj Gubernur Jateng
"Jadi, harus seiring sejalan. Tidak bisa dipisahkan antara doa dan ikhtiar," kata Nana.
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun sudah melaksanakan kegiatan serupa belum lama ini di Kabupaten Demak.
BACA JUGA: TNI Berkomitmen Tidak Berpolitik Praktis pada Pemilu 2024
Ikhtiar lahiriah dan spiritual diharapkan pula akan membantu melahirkan pemimpin bangsa yang amanah dan membawa kemajuan bagi bangsa.
"Kita akan melaksanakan pesta demokrasi, pesta dalam rangka untuk memilih para pemimpin bangsa Indonesia. Kalau pesta, kan, hendaknya bahagia, bukan kemudian menimbulkan suatu konflik," katanya.
Menurut Nana, jumlah penduduk Jawa Tengah yang mencapai 37 juta jiwa, dengan jumlah pemilih sekitar 28,2 juta jiwa menjadi tantangan tersendiri.
Pemerintah bersama stakeholder terkait harus betul-betul mengawal, agar berbagai kerawanan, seperti provokasi, hoaks dan ujaran kebencian bisa diminimalisasi.
Oleh karena itu, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat perlu melakukan kolaborasi.
“Kita perlu suatu kebersamaan untuk menciptakan suasana pelaksanaan pemilu dan pilkada ini dapat berjalan dengan baik, supaya pemilu ini dapat berjalan dengan sejuk, damai, dan kondusif," kata dia.
Nana menambahkan ada tiga indikator yang menentukan keberhasilan pemilu. Pertama ialah tingginya tingkat partisipasi pemilih.
Oleh karena itu, dia meminta bantuan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut menyosialisasikan agar masyarakat menggunakan hak pilih.
“Kami harapkan partisipasi masyarakat tinggi. Itu salah satu syarat daripada suksesnya pemilu," katanya.
Dua indikator lain yang menjadi penanda kesuksesan pemilu, menurut Nana, ialah tidak terjadi konflik yang merusak persatuan.
"Roda pemerintahan dari pusat sampai daerah berjalan dengan baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat," kata Nana Sudjana. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Napiter Abu Fida Ingin Wujudkan Pemilu 2024 yang Damai
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti