JAKARTA--Sesuai prediksi, data tenaga honorer ternyata banyak yang dimanipulasiHasil verifikasi dan validasi data honorer tertinggal untuk kategori yang dibiayai APBN/APBD, menunjukkan hanya 40 persen saja yang datanya benar
BACA JUGA: 10 Desa Musnah, Pagai Selatan Rusak Parah
Selebihnya merupakan data-data hasil manipulasi"Data yang diperoleh tim, ada 60 persen jumlah honorer yang dimark-up
BACA JUGA: Seleksi CPNS Dibuka November
Paling tidak ini bisa dijadikan gambaran kalau jumlah honorer tertinggal sebenarnya sedikitWilayah-wilayah yang diverifikasi di tahap pertama ini, menurut Ramli, mengoleksi tenaga honorer yang lebih banyak dibanding di Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua
BACA JUGA: Ralat Peringatan, BMKG Dikecam
Untuk wilayah Sulawesi dan Kalimantan, tim telah melakukan pendataan sejak 25 Oktober dan berakhir 3 November mendatang."Kami yakin banyak daerah yang berpikir bisa meloloskan honorer ilegal dalam verifikasi data iniNamun mereka lupa, pusat juga tidak sebodoh ituYang masuk data base hanya yang benar-benar sesuai kriteriaYang tidak lolos, kita kembalikan ke BKD masing-masing," bebernya.
Untuk diketahui dalam jadwal kunjungan tim pada 11 Oktober, daerah yang dikunjungi adalah Provinsi Jatim dengan 38 kabupaten/kota, Jabar plus 27 kabupaten/kota, Banten dengan delapan kabupaten/kota, Yogyakarta dengan lima kabupaten/kota, Jateng dengan 35 kabupaten/kotaUntuk wilayah Sumatera yang pernah dikunjungi adalah Provinsi Sumsel dengan delapan kabupaten/kota, Riau dengan 10 kabuaten/kota, Sumbar dengan 17 kabupaten/kota, dan Aceh dengan 22 kabupaten/kota.
Dari masing-masing daerah ada perbedaan lamanya verifikasi dan validasiMisalnya Kota Bekasi waktu verifikasinya mulai 11 sampai 20 OktoberSedangkan Cimahi sejak 11-15 Oktober(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesempatan Minta Tambah Dana
Redaktur : Tim Redaksi