60 Ribu Pelajar Dikerahkan Sambut Raja Salman

Senin, 27 Februari 2017 – 13:37 WIB
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi (kiri) dan Wakapolri Komjen Syafruddin memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan yang membahas pengamanan kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Indonesia di Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/2). Polri menyiapkan 10 ribu pasukan untuk pengamanan Raja Arab di tiga tempat yaitu Jakarta, Bogor dan Bali. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, juga ikut sibuk mempersiapkan penyambutan kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, Rabu (1/3).

Sebanyak 60 ribu pelajar dari berbagai sekolah di Kota Bogor akan dikerahkan menyambut kedatangan sang Raja, sembari mengibarkan bendera kecil.

BACA JUGA: Raja Salman ke Senayan, Tokoh Ormas Islam Juga Diundang

“Jadi total bendera 120 ribu. Ini semua tidak dibebankan ke murid,” ujar Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kota Bogor Uju Juyono, seperti diberitakan Radar Bogor (Jawa Pos Group).

Selain itu, sepanjang akhir pekan kemarin, Pemkot disibukkan dengan aksi bebersih sampah, PKL liar dan reklame-reklame.

BACA JUGA: Istana Bogor Berbenah Sambut Raja Salman

“Sebetulnya bukan hanya karena adanya kunjungan istimewa saja, tapi memang sedang pembersihan sampah,” ujar Walikota Bogor Bima Arya di kawasan Terminal Baranangsiang.

Sejumlah papan reklame dan sampah visual lain-lain langsung diangkut.

BACA JUGA: Wuuuihh..Kunjungan Raja Salman Catat Rekor

Menurut Bima, kemarin giliran jalur dari Terminal Baranangsiang hingga Bogor Trade Mall (BTM) yang dibersihkan.

Kemudian berlanjut hari ini ke Jalan Sudirman, bilangan Pemuda, dan sejumlah ruas lainnya.

Tak hanya itu, kemarin para pedagang kaki lima (PKL) yang kerap beroperasi di trotoar dan bahu jalan dibongkar paksa.

Di antaranya, di sekitaran pedestrian Terminal Baranangsiang.

“Ini kita lakukan dalam rangka melakukan pembenahan wajah Kota. Terutama penertiban di wilayah yang sering difungsikan sebagai akses keluar masuknya orang ke Kota Bogor,” jelas Kepala Satpol PP Kota Bogor, Herry Karnadi.

Herry mengatakan, jelang lawatan Raja Salman, kegiatan membersihkan wajah kota harus lebih intens dilakukan.

Selain itu, momentum kunjungan tamu negara ini dimanfaatkan sebagai kegiatan menekan angka PKL yang kian bertambah di Kota Hujan.

“Jika terus dibiarkan keberadaan PKL di daerah ini akan terus bertambah lebih banyak lagi,” katanya.

Satpol PP juga menyisir PKL di sekitar Jalan Otista, Jalan Juanda, dan Jalan Jenderal Sudirman.

Tak hanya itu, penertiban juga dilakukan pada kendaraan roda dua yang terparkir di sembarang tempat.

Kemudian, dilakukan juga penertiban reklame yang tidak berizin dan berada di zona bebas reklame.

“Penertiban gabungan ini melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bogor terkait. Jadi setiap dinas yang turun, menindak sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” tandasnya.

Di bagian lain, Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala menambahkan, ada perbedaan kunjungan tamu negara sebelumnya dengan lawatan Raja Salman.

Perbedaan pertama adalah pada jumlah rombongan yang Raja sangat besar. Rombongan akan terdiri dari 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.

Perbedaan kedua, lanjut Djumala, adalah keputusan Presiden Joko Widodo yang langsung menjemput rombongan Raja Salman di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Presiden Jokowi menyambut langsung di pesawat. Ini jarang. Baru kali ini," kata Djumala.

Djumala mengatakan, keputusan Jokowi untuk menjemput langsung Raja Salman di Bandara dilandasi hubungan yang baik antara kedua kepala negara.

Saat Jokowi berkunjung ke Arab Saudi, September 2015 lalu, Raja Salman juga menjemput langsung di Bandara International King Abdul Azis.

"Penyambutan beliau waktu di Arab kemarin itu sangat friendly, sangat ramah. Sebagai azas resiprositas (timbal balik), Pak Presiden juga akan menyambut secara khusus," ucap Djumala.

Setelah penyambutan di Bandara, lanjut Djumala, kedua Kepala Negara akan langsung menuju Istana Bogor untuk melakukan pertemuan bilateral.

Di Istana Bogor, akan ada penyambutan yang sudah menjadi standar untuk setiap kepala negara yang datang.

"Standarnya diterima di Istana dengan parade lengkap. Ada pasukan berkuda, ada Paspampres, pasukan pengamanan nusantara, barisan anak-anak penyambut, dentuman meriam 21 kali," papar Djumala.

Namun, Djumala mengatakan, tidak semua rombongan akan diterima di Istana Bogor.

Selain Raja Salman, pertemuan bilateral di Istana Bogor hanya mengikutsertakan 35 orang delegasi resmi dan 50 orang perangkat delegasi.

Delegasi resmi itu terdiri dari 10 orang menteri dan 25 orang pangeran. Sementara, perangkat delegasi, yakni mulai dari aparat keamanan, penerjemah hingga sekretaris atau ajudan.

"Untuk angka rombongan 1.500, angka 35 delegasi dan 50 perangkat itu saja sudah sangat pas," ujar Djumala.

Sisa rombongan yang tidak ikut ke Istana Bogor nantinya akan dilayani oleh setiap kementerian terkait.

Sementara untuk jamuan kenegaraan, dapur Istana akan menyajikan makanan khas tanah air. Namun, sajian akan diselipi juga dengan makanan timur tengah.

"Kebuli dan kambing," kata Djumala. Kedatangan raja Salman menegaskan adanya kerjasama yang semakin kuat antar kedua negara.(ran/cr3/ric/net/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Raja Salman Datang, Semoga Antre Haji Tak Lagi Panjang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler