jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menyarankan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) maupun Badan Intelijen Negara (BIN), melakukan reideologi kepada 600 bekas anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang akan dipulangkan ke Indonesia.
"Setahu saya sekitar 600 orang itu mereka terlantar di Suriah, namun mereka sudah beralih ideologi dari Pancasila ke ISIS yang ingin mendirikan negara Islam," kata Tamliha di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/2).
BACA JUGA: Sekjen PDIP: Ada Kelompok yang Pengin Mengacak-acak Ideologi Negara
Menurut Tamliha, bila perlu mereka wajib mengikuti program bela negara sehingga otaknya bisa dicuci dan tidak menyebarkan paham ISIS ke masyarakat Indonesia yang lain.
"Dan bagaimanpun, kita harus melindungi warga negara Indonesia, terutama yabg berada di luar negeri. Namun demikian kita tetap harus tetap memiliki standar yang jelas," kata politikus PPP ini.
BACA JUGA: Survei LSI: 86,5 Persen Muslim Indonesia Anggap Pancasila Ideologi Terbaik
Karena itu, kata Tamliha berharap pemerintah yang memutuskan mengembalikan mereka ke Indonesia, melakukan rapat terbatas terlebih dahulu.
Presiden dan para menterinya perlu duduk bersama membahas tentang mekanisme kepulangan mereka. "Bagaimana cara melakukan reideologi itu termasuk bela negara," ujarnya.
BACA JUGA: Surya Paloh Tampaknya Total Dukung Anies Baswedan jadi Capres 2024
Sejauh ini, dia melihat belum mengeuarkan sikap remsi tentang rencana pemulangan 600 WNI tersebut. Selain itu, kata Tamliha, belum ada penyampaikan resmi kepada DPR. Karena itu, Tamliha akan mempertanyakan kepada Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi.
"Terus terang saja WNI yang pulang dari ISIS itu sampai 2019 sekitar 1600 orang, dan semua terlacak BNPT, BIN, maupun TNI sehingga keberadaan mereka dimonitor," kata dia.
Menurut Tamliha, dengan adanya revisi UU Nomor 5 Tahun 2018, aparat sudah bisa melakukan tindakan.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah melalui Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan, 600 warga WNI yang merupakan mantan anggota ISIS bakal dipulangkan. Pemulangan itu dilakukan BNPT yang bekerja sama dengan pihak terkait.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Asep Adisaputra mengatakan, rencana pemulangan itu pihaknya bakal melakukan persiapan dengan melakukan pendataan. "Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah para eks ISIS ini berasal, sekarang mereka masih berada di Suriah, Turki dan Irak,” ujar Asep kepada wartawan, Senin (3/2). (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy