jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 63 pria yang tinggal di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat dicokok polisi lantaran diduga ikut dalam tawuran akhir pekan lalu. Puluhan pemuda itu ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Pusat, Minggu dinihari (21/2).
Dalam razia itu polisi juga menyita beberapa senjata tajam, botol, batu, besi yang sudab dimodifikasi untuk tawuran. Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Johar Baru mengerahkan 77 personel guna merazia pemukinan warga tersebut.
BACA JUGA: Tersangka Kasus Aborsi Bakal Bertambah
Pengerahan 77 personel dari berbagai satuan itu terdiri dari 18 anggota Patroli Motor (Patmor) 18 personel, 13 personel Sabhara, 10 personel satuan narkoba, 22 personel reskrim dan dua personel Propam plus beberapa personel bagian operasi dan 5 personel Polsek Metro Johar Baru.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Siswo Wiyono mengatakan razia itu guna menekan tawuran yang masih saja terjadi di kawasan Johar Baru. ”Kita akan tindak tegas semua warga yang coba-coba buat tawuran,” cetusnya, kemarin (21/2).
BACA JUGA: Dicari! 3 Pria Berbadan Besar, Cepak..1 Kecil, Gondrong dan Bercadar
Sweeping yang memasuki setiap rumah warga dan tempat tongkrongan pemuda yang dicurigai polisi itu semuanya berada di RW 09 dan RW 12, Kelurahan Tanah Tinggi. ”63 warga yang kami amankan itu terdiri dari 5 anak-anak dan 58 dewasa yang semuanya diamankan di Polsek Metro Johar Baru,” tegasnya.
Siswo menjelaskan, dalam razia tersebut warga tidak ada yang melalukan perlawanan. Polisi juga menyita beberapa barang bukti, seperti, 3 karung berisi batu, 1 linggis, 4 karung botol beling, 1 buah gancu, 1 potongan besi, 2 parang, 1 bambu yang diikat pisau diujungnya.
BACA JUGA: Dolar Diambil, 6 HP, Kalung Emas dan 4 Paspor juga Disikat
”Kalau dilihat dari tangkapan kami, sepertinya mereka mau coba lakukan tawuran lanjutan,” cetusnya juga.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hendro Pandowo meminta kepada warga untuk menjaga lingkungan mereka dari aksi tawuran. Dia juga meminta kepada jajarannya untuk meningkatkan penjagaan di pos pengamanan yang telah disediakan di lokasi beberapa titik di lokasi tawuran.
”Kalau tawuran tidak ada yang diuntungkan. Yang ada warga juga yang rugi karena rumah rusak, dan fasilitas umum bisa rusak. Belum lagi warga yang terluka. Warga yang tidak ikut tawuran juga dirugikan,” cetusnya. (cds/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curi Baterai BTS, Dapat Rp 6 Juta dari Penadah
Redaktur : Tim Redaksi