66 Warga Australia Dibui akibat Pornografi Anak

Jumat, 15 November 2013 – 18:11 WIB

jpnn.com - SYDNEY--Pihak berwajib Kanada menangkap hampir 350 orang dalam operasi pemberantasan pornografi anak, 66 di antaranya merupakan warga Australia. Di antara mereka ada yang berprofesi sebagai guru, polisi, dokter dan pastor. Penangkapan besar-besaran ini disebut  polisi sebagai upaya membongkar jaringan pelecehan seksual anak paling buruk yang pernah mereka temukan.

Menurut laman abc (15/11), dari hasil investigasi sebuah website video pornografi anak yang bernilai jutaan dollar, kepolisian menahan hampir 350 orang di berbagai negara. Seluruhnya 386 orang korban jaringan tersebut diselamatkan, termasuk 66 di Australia.

BACA JUGA: Anggota Band Anti-Putin Dipenjara di Siberia

"Polisi menemukan ratusan ribu gambar pornografi anak yang mengerikan," kata jurubicara Kepolisian Toronto, Joanna Beaven-Desjardins.

Mereka yang ditahan dalam operasi di Australia, dikenal sebagai Operation Thunderer, diancam seluruhnya 399 dakwaan pelanggaran eksploitasi anak. Di antara mereka termasuk seorang pastor, seorang mantan pastor dan dua guru, semuanya dari Negara Nagian New South Wales.

BACA JUGA: Gangster Inspirasi Film The Departed Divonis Seumur Hidup

Para tersangka dalam operasi di Australia itu berusia antara 25 dan 72 tahun dan telah dikenai dakwaan berbagai pelanggaran, termasuk mengakses, memiliki, memproduksi dan mendistribusikan bahan eksploitasi anak secara online.

Pihak berwenang Kanada menduga, jumlah orang yang ditangkap di Australia mungkin akan meningkat. Manager Operasi Kejahatan Cyber AFP, Glen McEwen, mengatakan, investigasi itu merupakan kemenangan penegak hukum Australia dalam upaya mereka melindungi anak-anak.

BACA JUGA: Mulai Kubur Jasad Busuk

"AFP dan kepolisian negara bagian terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk menyeret para pelaku ke pengadilan," kata McEwen.

"Investigasi global ini berhasil mematahkan jaringan internasional dalam operasi penegakan hukum yang kuat demi melindungi anak-anak di seluruh dunia," tambahnya.

William Blair dari Kepolisian Toronto mengatakan investigasi itu dimulai setelah polisi yang menyamar menghubungi Brian May, seorang pria yang dicurigai menyebarkan bahan eksploitasi anak, pada Oktober 2010.

Rumah dan gudang pria Toronto berusia 42 tahun itu digerebek tujuh bulan kemudian. Dia ditahan dan dikenai dakwaan mengoperasikan sebuah website yang menjual serta mendistribusikan pornografi anak. Brian Way kini diancam dakwaan membuat, memiliki, mendistribusi dan mengekspor pronografi anak, terdiri dari gambar-gambar anak laki-laki berusia balita sampai remaja.

Polisi mengatakan, ia membayar sejumlah orang untuk merekam anak-anak, kebanyakan di Eropa Timur, dengan tujuan membuat film untuk dijual di websitenya. Video-video itu diedit, dipaketkan dan dijual dari gudangnya di Toronto.

Dari website tersebut, Way diduga mengeruk keuntungan lebih dari 4 juta dollar per tahun. Dalam investigasi itu juga ditemukan daftar pelanggan Way, sehingga membuka jalan bagi investigasi secara global. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pamerkan Bra Rp 113 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler