jpnn.com - BATAM KOTA - BP Batam menggelar coffee morning dengan media di Bida Marketing BP Batam, Rabu (13/8). Dari pertemuan tersebut terungkap bahwa penanaman Modal Asing (PMA) di Batam dalam lima tahun terakhir mengalami tren positif.
Sejak tahun 2010 lalu jumlah perusahaan yang masuk ke Batam mencapai 673 perusahaan dengan total investasi sebanyak 1,399 Miliar dolar Amerika.
BACA JUGA: Aneh, Masih Ada Pihak Pertanyakan Pengambilalihan Inalum dari Jepang
"Investasi di Batam ini setiap tahun mengalami peningkatan. Dalam lima tahun terakhir nilai investasi asing di Batam lebih dari 1 miliar dolar Amerika. Semester 1 tahun 2015 saja kita naik sekitar 300 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya," kata Adi Sugiarto, Staff BKPM.
Tahun 2010 lalu perusahaan asing yang berinvestasi di Batam sebanyak 71 perusahaan dengan nilai investasi 47,023 juta dolar Amerika. Di tahun 2011 realisasi investasi asing menjadi 374,956 juta dolar Amerika dengan 100 perusahaan. Tahun 2012 lalu nilai investasi yang masuk ke Batam mencapai 374,956 juta dolar Amerika dengan jumlah perusahaan sebanyak 136 perusahaan.
BACA JUGA: Rini Bakal Hadang Upaya Rizal Batalkan Rencana Garuda Beli Pesawat Baru
Sementara di tahun 2013 lalu, nilai investasi sedikit menurun dari tahun sebelumnya, yakni hanya sekitar 285,926 juta dolar Amerika dengan jumlah perusahaan hanya 89 perusahaan. Di tahun 2014 lalu, jumlah perusahaan yang masuk juga menurun yakni hanya 83 perusahaan dengan nilai investasi 285,183 juta dolar Amerika.
"Dari tahun ke tahun, investasi yang masuk tersebut mempekerjakan ribuan tenaga kerja. Mungkin sampai puluhan ribu orang. Kalau sekarang ini jumlah perusahaan sudah ribuan di Batam sejak FTZ diberlakukan beberapa tahun lalu" kata Adi.
BACA JUGA: HUT RI, Naik KA Gratis Selama 10 Jam
Kemudian di tahun 2015, dalam semester I yakni periode Januari-Juli sudah ada 158 perusahaan yang masuk ke Batam dengan nilai investasinya 331,659 juta dolar Amerika. "Tahun ini sangat luar biasa iklim investasi di Batam. Bukan malah menurun seperti yang dikhawatirkan banyak pihak," katanya.
Dari tahun ke tahun investasi yang masuk sebagian besar di bidang industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik. Kemudian industri karet, barang dari karet dan plastik.Menyusul industri kimia dasar,barang kimia dan farmasi.Industri Perdagangan dan reperasi kemudian industri pertambangan dan industri transportasi, gudang dan telekomunikasi.
"Tahun ini saja industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik persentasenya mencapai 64 persen. Setiap tahun memang bidang ini yang mendominasi," katanya.
Untuk negara Investor, negara-negara tetangga masih mendominasi yakni Malaysia dan Singapura. Meski memang saat ini sudah banyak juga perusahaan di Batam yang berasal dari Jepang, Australia, Amerika dan beberapa negara di benua Eropa.
Sementara itu Purnomo Andiantono mengatakan, masih banyaknya investor yang masuk ke Batam membuktikan bahwa Batam ini masih memiliki daya tarik bagi pengusaha asing.
Nilai investasi tersebut juga akan terus meningkat mengingat beberapa waktu lalu, Jokowi berjanji akan mendatangkan sebanyak-banyaknya investor dari Singapura ke Batam. Termasuk mewajibkan kementerian dan BUMN untuk membeli kapal produksi Batam.
"Artinya, perusahaan kapal akan kembali bangkit. Meski memang sejauh ini belum ada laporan sudah ada pemesanan kapal itu. Tetapi sudah banyak pesanan dan permintaan terhadap perusahaan di Batam," katanya.
Termasuk permintaan Timor Leste yang ingin membeli kapal tangker dari Batam dan Australia yang sudah berminat untuk memesan kapal buatan Batam untuk pengangkut hwan ternak seperti sapi. Ini akan menghidupkan galangan kapal yang saat ini sedang sepi peminat.
"Galangan kapal sepi permintaan, bukan tutup. Kalau laporan tutup belum ada. Permintaan juga sudah semakin banyak. Kita yakin galangan kapal akan hidup kembali," katanya.
Kata Andi, untuk mendukung makin banyaknya investasi tersebut, BP Batam terus memperbaiki internal. Termasuk dalam percepatan pelayanan PMA di Batam. Untuk pengurusan izin PMA di Batam diharuskan tidak berbelit dan biasanya tidak lebih dari 10 hari kerja.
"Yang paling lama adalah izin prinsip penggabungan perusahaan. Itu hanya sekitar 10 hari. Selainnya itu paling lama tujuh hari kerja. Dan perlu diingat penanaman modal asing itu gratis tidak dipungut biaya sama sekali,"katanya.
Untuk mendukung dan mengembangkan industri di Batam, BP Batam juga terus melakukan pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah jalan tol, yang kemungkinan besar akan dibangun 2016 mendatang. Di mana sekarang ini masih di pelajari oleh pihak kementerian.
Jalan tol ini nantinya akan memicu percepatan pengiriman barang dari kawasan industri, sekaligus untuk mengurai kemacetan di Batam. Dalam coffee morning tersebut, Andi meminta agar semua pihak termasuk insan pers untuk menjaga kekondusifan Kota Batam.
Hadir dalam coffee morning tersebut adalah Pemimpin redaksi Batam Pos Muhammad Iqbal, Pemimpin redaksi Batam Pos Online Putut AryoTedjo, dan sejumlah pimpinan media lokal lainnya dan wartawan televisi dan online nasional yang ada di Batam.(ian/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serikat Pekerja JICT Harapkan Rizal Akhiri Dominasi Asing di Pelabuhan Tanjung Priok
Redaktur : Tim Redaksi