jpnn.com, JAKARTA - DAGING merah merupakan salah satu makanan kaya protein yang banyak dikonsumsi orang.
Makan daging merah memang bisa memenuhi asupan protein seseorang.
BACA JUGA: Daging Merah Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Namun, berlebihan makan daging merah juga tidak baik.
Menurut World Cancer Research Fund, Anda tidak boleh makan lebih dari tiga porsi daging merah dalam seminggu, yaitu sekitar 12 hingga 18 ons saat dimasak.
BACA JUGA: Ini 6 Keuntungan Membatasi Konsumsi Daging Merah
Jika Anda mengonsumsi lebih dari itu, kamu mungkin mengalami beberapa efek samping negatif.
Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Yahoo.com.
BACA JUGA: Steak Daging Merah dan Susu Segar untuk Pemain Persija
1. Bisa membebani jantung Anda
Salah satu efek samping paling umum yang mungkin Anda dengar saat makan daging merah adalah jantung kamu yang terkena dampaknya.
Menurut Lisa Young, PhD, RDN, penulis buku Last Full, Akhirnya Slim dan The Portion Teller Plan, itu benar.
" Diet tinggi daging merah dan olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (CVD)," katanya.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa makan sekitar 1,1 porsi per hari daging merah, termasuk daging sapi, bison, dan daging rusa, dikaitkan dengan kemungkinan 22 persen lebih tinggi terkena CVD aterosklerotik.
2. Anda akan mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah tinggi
Lemak jenuh ditemukan di sebagian besar produk hewani, dan ya, itu termasuk daging merah.
Sebagian besar daging merah mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi.
Misalnya, sepotong steak ribeye tiga ons mengandung sekitar delapan gram lemak jenuh yang merupakan sekitar 40 persen dari asupan harian yang disarankan.
Asupan lemak jenuh meningkatkan jumlah kolesterol LDL dalam tubuh yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Untuk lebih menambah masalah, bahwa kadar lemak jenuh yang tinggi bisa berkontribusi pada aterosklerosis, yang merupakan penumpukan plak kolesterol di dinding arteri yang menghalangi aliran darah.
3. Anda akan menelan jumlah kalori yang lebih tinggi
Selain fakta bahwa lemak jenuh bisa berdampak serius pada kesehatan Anda dengan mengacaukan kadar kolesterol, lemak jenuh juga bisa berkontribusi pada lebih banyak kalori, yang menyebabkan penambahan berat badan.
Satu steak 8 ons adalah 614 kalori dengan jumlah lemak total 46 gram, itu 66 persen dari nilai harian Anda berdasarkan diet 2.000 kalori.
Diet tinggi produk hewani, terutama daging merah bisa berkontribusi pada peningkatan kejadian obesitas.
Obesitas itu sendiri merupakan faktor risiko CVD, diabetes, dan kanker.
4. Usus Anda terkena dampaknya
Lemak jenuh dalam daging merah bisa berdampak negatif pada jantung dan mikrobioma usus Anda, komunitas mikroorganisme yang hidup di usus kamu dan memiliki efek pada kekebalan, kognisi, pencernaan, dan banyak lagi.
Selain lemak jenuh yang berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung, penelitian yang muncul sedang meneliti bagaimana daging merah memengaruhi bakteri di usus.
Efek daging merah pada usus Anda, pada gilirannya, berdampak pada jantung Anda.
Selama pencernaan dan penyerapan, tampaknya metabolit yang dihasilkan oleh mikroba usus dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular.
5. Waspadai peradangan
Meskipun alasan pastinya sulit untuk dijabarkan, asupan daging merah juga dikaitkan dengan biomarker inflamasi yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko penyakit kronis.
Klinik Cleveland mencatat bahwa daging merah bisa menyebabkan peradangan berkat kandungan lemak jenuhnya.
Selain itu, daging merah juga bisa menyebabkan kanker tertentu, yang sebelumnya terkait dengan peradangan.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi daging merah dan daging olahan dikaitkan dengan kanker melalui jalur inflamasi.
6. Anda akan mengalami masalah pencernaan
Dengan semua kontroversi di balik makan daging merah, Anda jarang mendengar tentang apa yang bisa dilakukan perut kamu.
Mengonsumsi daging merah setiap hari sebagai sumber protein utama Anda bisa memengaruhi kesehatan pencernaan.
Daging merah cenderung menjadi protein yang lebih berlemak yang bisa menyebabkan gejala gastrointestinal yang tidak menyenangkan bagi sebagian orang yang mengalami kesulitan mencerna lemak.
Karena itu, berkembangnya refluks dan diare adalah hasil dari diet tinggi lemak.
Ini mungkin bukan gejala semua orang, tetapi jika Anda mengalami masalah perut yang aneh, daging merah setiap hari bisa menjadi alasannya.
7. Asupan natrium Anda akan meningkat
Daging merah lebih dari sekadar potongan yang bisa Anda ambil dari tukang daging.
Daging merah olahan, seperti bacon dan sosis, juga mengandung sodium dan pengawet yang lebih tinggi yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan.
Menurut American Heart Association, dianjurkan seseorang makan paling banyak 2.300 miligram (mg) natrium sehari.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa