7 dari 10 Rumah Tangga Konsumsi Air Minum Tak Aman, Dokter Peringkatkan Hal Ini

Rabu, 27 September 2023 – 15:35 WIB
Acara media gathering Tidak Semua Air Sama di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9). Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) Kementerian Kesehatan (2020) menyebutkan 7 dari 10 rumah tangga di Indonesia, mengonsumsi air minum dari infrastruktur yang terkontaminasi bakteri E. coli.

Spesialis Gizi Klinik FKUI dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dokter Diana Sunardi menjelaskan kualitas air minum yang buruk dapat memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada anak.

BACA JUGA: Ini Hasil Riset Pakar Gizi soal Hubungan Kualitas Air Minum & Stunted, Ternyata

Meskipun sudah direbus hingga mendidih, penanganan dan penyimpanan air tidak higienis bisa memicu kontaminasi E. coli kembali.

Diana pun mengimbau masyarakat untuk teliti dalam memilih air minum. Ada syarat yang harus dipenuhi sebelum air boleh dikonsumsi.

BACA JUGA: Peneliti Ini Sebut BPOM Tebang Pilih Kebijakan Kesehatan Masyarakat Terkait Air Minum

Adapun di antaranya tidak berbau, tak berasa, bersih dan jernih, serta aman dari kontaminan.

"Sumber air yang berkualitas buruk dapat membawa berbagai masalah kesehatan, seperti diare hingga stunting," kata Dokter Diana dalam acara media gathering Tidak Semua Air Sama di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).

BACA JUGA: Ahli Pangan Ingatkan Bahaya Bromat di Air Minum Kemasan

Komposisi mikrobiota dalam air minum dapat dipengaruhi oleh sumber. Bakteri jahat meningkat ketika mengonsumsi air minum dari sumber yang tidak aman.

Guru besar hidrogeologi Universitas Gadjah Mada, Heru Hendrayana menegaskan bahwa tidak semua air sama. Air yang diambil dari tanah dangkal, besar peluangnya tercemar aktivitas manusia.

Sementara itu, air dari akuifer dalam, sifatnya murni dan memiliki kandungan mineral alami. Sumber air dari akuifer dalam, diklaim lebih aman dan menyehatkan untuk dikonsumsi.

"Air yang sehat dan aman dikonsumsi bergantung dari sumbernya," kata Heru Hendrayana.

Menyusul hal ini, AQUA berkomitmen memilih pegunungan yang dijadikan sebagai sumber air berkualitas, sesuai dengan kriteria dan tahapan penelitian yang valid.

Vice President Marketing Danone Indonesia, Sri Widowati menjelaskan pemilihan sumber air AQUA didukung berbagai pakar lintas-keilmuan.

"Didukung laboratorium di Perancis dan Jerman, dipilih secara ketat melalui lebih dari 600 parameter sehingga mengandung mineral alami dan diproses tanpa tersentuh tangan manusia,"

"Menjaga kemurniannya,  sehingga rasanya yang dingin alami tanpa didinginkan,” kata Sri Widowati. (mcr31/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler