jpnn.com - BRUSSELS - Pengejaran pelaku dan jaringan Tragedi Brussels, Selasa (22/3) terus digeber. Kamis (24/3) hingga Jumat, tujuh orang telah ditahan terkait bom di bandara Brussels dan stasiun metro Maelbeek, dan juga pengembangan kasus Teror Paris.
AFP melaporkan, mereka ditangkap dalam penggrebekan di pusat Brussels, Jette, Schaerbeek dan sekitarnya. Namun polisi dan kejaksaan setempat belum mengungkap identitas maupun peran mereka.
BACA JUGA: Paus Basuh 12 Pasang Kaki, 3 di Antaranya Milik Muslim
Sementara The Guardian melansir, salah satunya diduga bernama Mohamed Abrini. Ia adalah teman akrab pelaku Teror Paris, Salah Abdeslam.
Sedangkan satu lainnya ditangkap di pinggiran Paris. Polisi menangkap seorang pria yang dituduh merencanakan serangan di Prancis.
BACA JUGA: 11 Desa Diserang, 800 Sandera Dibebaskan
Di Belgia, Brussels khususnya, tingkat keamanan masih tinggi. Pemerintahan Belgia pun mulai diwarnai gejolak. Ini menyusul pandangan bahwa Belgia sesungguhnya sudah mendeteksi bakal ada serangan terorisme. Namun banyak pihak yang heran, otoritas gagal menghentikan pengeboman.
EU Home Affairs Commissioner, Dimitris Avramopoulos mengatakan serangan di Brussels itu bukanlah sebuah kejutan. "Yang menimbulkan pertanyaan lebih lanjut, kenapa otoritas internasional gagal menghentikan," tuturnya.
BACA JUGA: Tadinya, Meilissa Korban Bom itu Ingin Bertemu Keluarga di Indonesia
Sementara jaksa di Belgia mengungkap, Khalid El Bakraoui dan saudaranya Ibrahim adalah 'DPO' internasional, dan masih terkait dengan serangan di Paris. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kondisi WNI yang jadi Korban Ledakan di Brussels
Redaktur : Tim Redaksi