Pengin Nikah Bulan Depan, Gadis Cantik di Semarang Meninggal Dunia Secara Tragis

Minggu, 15 November 2020 – 08:06 WIB
Kerabat dan tetangga melayat ke rumah Emy Listiani. Foto: Nurchamim/Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Seorang gadis cantik ditemukan tak bernyawa di semak-semak, tepi Jalan Pramuka, Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (13/11) pagi.

Dugaan sementara, korban meninggal akibat dibunuh. Di bagian kepala korban ditemukan adanya luka.

BACA JUGA: Di Dalam Kontrakan, Gadis Cantik Ini Melakukan Hal yang tak Patut Ditiru

Korban diketahui bernama Emy Listiyani, 26, warga Kampung Ngabean RT 4 RW IV Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati.

Selain di bagian kepala, juga terdapat bercak darah yang sudah mengering di mulutnya. Wajahnya juga sudah pucat membiru.

BACA JUGA: Warganet Geram Atas Ulah Para Gadis Cantik Berhijab Ini

Kematian Emy Listiyani meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Apalagi pada 13 Desember mendatang, Emy hendak melangsungkan pernikahan dengan pria pujaannya, Ibnu Rosikin.

“Akan menikah bulan depan. Ini tunangannya masih sedih, nangis,” ujar kerabat korban, Tiara Listiani, kepada Radar Semarang.

BACA JUGA: Gegara Nama, Gadis Cantik Berhijab Ini Viral, Berikut Pengakuan Sang Mama

Tiara tak menyangka keponakannya meninggal secara tragis. Ia mengaku tidak menaruh firasat apa-apa sebelum kejadian.

Tiara terakhir bertemu korban seminggu lalu.

“Saya cuma nanya, piye rencana persiapan nikahmu. Bilangnya wis, gitu aja,” katanya.

Ia membeberkan, awalnya tidak percaya mendengar kabar duka ini yang disampaikan oleh tetangga dekatnya.

Namun, setelah mendapat kiriman video dan foto terkait korban, baru setengah percaya.

“Saya dikirimi foto motornya dan pelat nomor motornya melalui WA. Tapi saya tidak ingat pelat nomor, hanya ingatnya tahun motornya saja,” ujarnya.

Tiara semakin yakin, setelah mendapat kiriman video terkait korban. Karena ciri-ciri warna jaket dan helm sama dengan yang biasa dikenakan saudaranya.

“Dia biasanya mengenakan jaket merah dan helm warna merah. Pada video itu sama yang digunakan,” jelasnya.

Menurutnya, kepribadian korban dikenal tertutup.

Sebelum ditemukan meninggal, sempat berpamitan tidak pulang selepas bekerja di Katering Restu Ibu di Susukan, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Emy sempat menyampaikan kepada orang tuanya, pasangan Sobirin dan Siti Sakdiyah, akan menginap di rumah temannya.

“Semalam telepon katanya tidak pulang. Namun, tidak tahu kemana. Kemudian pagi tadi sekitar jam 07.00 telepon lagi ke ibunya mau berangkat kerja,” bebernya.

Namun, selang kurang lebih satu jam, pihak keluarga mendapat kabar duka terkait meninggalnya korban.

Pihak keluarga juga sangat terpukul dengan kejadian ini. Sebab, korban merupakan anak tunggal.

“Kami semua berharap, segera terungkap kejadian ini. Orang tuanya sedih,” katanya.

Adik sepupu almarhumah, Miranti mengatakan, kedua orang tua Emy sudah mempersiapkan pernikahan dengan memperbaiki rumah. Rumah dicat warna biru.

Namun, tidak disangka, Emy meninggal begitu cepat.

“Manusia hanya bisa berencana, tetapi Tuhan yang menentukan. Padahal Emy itu masih muda, tetapi takdir berkehendak lain,” katanya.

Miranti mengaku, malam sebelum kejadian, Sakdiyah, sang ibu, menduga Emy tidur di rumah calon suaminya.

Namun, saat dihubungi, calon suami Emy, Ibnu Rosikin, mengaku kalau calon istrinya itu tidak di rumahnya.

“Tidak lama kemudian, sekitar pukul 09.30, kami didatangi petugas Babinsa yang mengabarkan Emy kecelakaan di Jalan Pramuka,” ujar Miranti.

Emy adalah putri semata wayang. Ia dikenal tertutup, tetapi sangat patuh kepada orang tuanya.

Miranti pernah bertanya tentang calon suaminya, tetapi Emy menjawab ketus. Seakan enggan memberikan informasi itu.

“Padahal sebagai saudara, saya kepingin tahu dan mengenal lebih dekat pacarnya. Yang saya tahu, pacarnya sekuriti Unnes,” katanya.

Hal senada diungkapkan kakak ipar korban, Yoga. Pihak keluarga mengaku mendapat kabar Emy meninggal dari petugas Babinsa Gunungpati yang menyatakan kalau Emy kecelakaan.

“Kalau malamnya tidak sempat pulang. Keluarga bingung dan tidak tahu pulangnya sama siapa, belum tahu. Bahkan ibunya masih shock karena Emy belum bisa dihubungi,” ujarnya.

Saksi mata yang juga tetangga korban, Eko Wahyu Ningsih, mengaku melihat tubuh korban tidak apa-apa, tetapi kepala sebelah kanan agak benjol, seperti bekas terkena pukulan. Wajah korban juga tidak apa-apa.

“HP dan perhiasan Emy hilang. Ada kemungkinan barang korban diambil oleh pelaku,” katanya.

Kanit Reskrim Polsek Gunungpati AKP Suroso saat dihubungi mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 09.30 dalam posisi tertelungkup dan masih mengenakan helm. (mha/hid/aro)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler