jpnn.com, SEMARANG - Siti Sakdiah menemukan lembaran kertas tulisan putrinya Emy Listiyani, gadis cantik yang diduga menjadi korban pembunuhan dan ditemukan di Jalan Pramuka, Sumurrejo, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (13/11) pagi.
Lembaran kertas itu terselip di Al-Qur'an yang selalu dibaca Emy.
BACA JUGA: Pengin Nikah Bulan Depan, Gadis Cantik di Semarang Meninggal Dunia Secara Tragis
Siti baru mengetahui keberadaan kertas itu pada Minggu (15/11) pagi.
Lembaran tersebut berisi daftar doa yang selalu dipanjatkan Emy sehabis salat lima waktu.
BACA JUGA: Puntung Rokok jadi Petunjuk Terbongkarnya Pembunuhan Gadis Cantik di Semarang
Di antaranya, mendoakan dirinya, kedua orang tuanya, Ibnu calon suaminya, teman-temannya, serta CV Restu Ibu tempatnya bekerja.
“Dia itu rajin mengaji setelah salat,” kata Siti kepada Radar Semarang.
BACA JUGA: Di Dalam Kontrakan, Gadis Cantik Ini Melakukan Hal yang tak Patut Ditiru
Mata Siti Sakdiah berkaca-kaca ketika menceritakan putrinya yang berusia 26 tahun itu.
Emy rencananya akan menikah 13 Desember 2020 mendatang.
Semua persiapan sudah dilakukan.
“Cetak undangan sudah. DP katering dan dekorasi sudah dibayar. Suvenir dan APD juga sudah. Tadi uangnya dikembalikan semua,” terangnya.
Siti membeberkan, putrinya akan menikah dengan kekasihnya bernama Ibnu Rosikin, warga Kandri, Gunungpati.
Ibnu bekerja sebagai satpam di Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes).
“Sudah dua tahun menjalin hubungan. Dia (Ibnu) juga masih kaget. Saya kasihan,” ujarnya.
Siti mengaku bertemu terakhir dengan putrinya Kamis (12/11) pagi sekitar pukul 07.00 ketika berangkat kerja.
Emy bekerja di katering Restu Ibu, Susukan, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Ketika pulang bekerja, Emy berpamitan kepada rekan-rekannya dan atasannya. Ia bilang tidak kembali bekerja dengan alasan akan fokus ke persiapan pernikahan.
“Bilangnya besok Sabtu mau prewedding. Baju pengantinnya dibawa di jok motor,” jelasnya.
Korban sempat menghubungi ibunya melalui handphone Kamis (12/11) malam sekitar pukul 19.30.
Ia mengaku belum bisa pulang dengan cepat karena masih ada urusan. Pihak keluarga belum mengetahui urusan yang dimaksud.
“Sekitar pukul 20.30 dihubungi lewat WA sudah centang sampai sekarang. Biasanya jam 7 malam sudah ada di rumah. Namun, saat itu tidak ada kabar,” katanya.
“Firasat tidak ada. Tidak ada yang aneh-aneh. Cuma dalam seminggu ini sering berselisih sama saya. Ya cuma biasa aja,” imbuhnya.
Pihak keluarga juga telah bertemu dengan keluarga calon mempelai dan melakukan doa bersama di lokasi kejadian, Minggu (15/11) kemarin.
Menurut cerita, salah satu orang yang ikut hadir melihat korban masih berada di lokasi kejadian.
“Tadi ada salah satu orang yang pintar ikut melihat dia masih di sana," ujarnya.
Setelah pengajian selesai terus menghilang. Katanya senyum seperti orang berdoa, jongkok.
"Awalnya dia ngimpeni salah satu keluarga untuk didoakan di lokasi,” ucap Siti.
Dia juga menceritakan, putrinya senang dengan kucing.
Setiap melihat kucing di jalan, ia merasa kasihan, pasti dibawa pulang untuk dipelihara.
“Dibelikan makan. Dimandikan, disamponi. Dikalungi. Dia sekarang juga berhijab, sudah satu tahun,” jelasnya.
Kus, kerabat korban berharap kejadian ini segera terungkap. Ia yakin ada pelaku kejahatan terkait meninggalnya Emy. Sebab, ditemukan luka di leher belakang.
“Walaupun diikhlaskan tetap tidak rela meninggal seperti itu. Semoga cepat terungkap pelakunya. Semoga mendapat hukuman yang setimpal,” harapnya.
Kabar terakhir, Polrestabes Semarang telah menangkap tersangka pembunuh Emy.
Seorang pria. Ditangkap saat berusaha kabur ke Nusa Tenggara Barat.
Informasi tersebut bisa Anda baca pada berita dengan judul 'Puntung Rokok jadi Petunjuk Terbongkarnya Pembunuhan Gadis Cantik di Semarang. (mha/aro/bas)
Redaktur & Reporter : Adek