jpnn.com, BANDUNG - Pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya 2024 di kawasan Jawa Barat sudah memasuki hari ke delapan.
Selama tujuh hari, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar telah menindak lebih dari 10 ribu pelanggaran lalu lintas.
BACA JUGA: Operasi Zebra Lodaya 2024 Dimulai Hari Ini, Polda Jabar Terjunkan 1.967 Personel
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan di jalan raya.
Dalam laporan yang disampaikan Ditlantas, hasil grafik data kegiatan represif harian selama 7 hari, terhitung sejak 14 - 20 Oktober 2024, berdasarkan Etle Mobile dan tilang manual mengalami penurunan.
BACA JUGA: Bertemu Petani di Jabar, Syaikhu Janji Melanjutkan Program Penyaluran Subsidi Pupuk
Angka tersebut berbanding terbalik dengan data teguran yang justru meningkat.
“Selama periode H1-H7 Operasi Zebra Lodaya 2024, Polda Jabar berhasil menindak lebih dari 10 ribu pelanggaran dengan mayoritas pelanggaran terkait penggunaan helm dan kelengkapan kendaraan,” kata Jules di Bandung, Senin (21/10).
BACA JUGA: Terpilih jadi Ketum Kadin Jabar, Almer Faiq Rusydi Siap Bawa Perubahan
Jules mengungkapkan, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas pun mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Adapun pada tahun 2023 lalu sebanyak 169 kejadian dan tahun ini ada 68 kejadian.
“Ini mencerminkan efektivitas kampanye keselamatan yang dilakukan selama operasi,” ujarnya.
Perwira Menengah Polri itu menyatakan, meski ada penurunan angka pelanggaran, polisi mencatat masih ada beberapa tantangan, terutama dalam hal pengendara motor yang belum mematuhi protokol keselamatan.
Oleh karena itu, Ditlantas Polda Jabar berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Ke depan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mengoptimalkan keselamatan lalu lintas dan meminimalisir kecelakaan di jalan raya.
“Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat tercipta budaya berkendara yang lebih aman di Jawa Barat,” tutupnya. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina